Saat itu dia mendapatkan kaset bekas dari Toko yang dijual secara obral karena tidak laku lagi dijual.
Di tangan H. Ondi kaset baru yang sudah tidak laku ini dijual dengan harga yang terjangkau. Tak heran dagangannya laku keras.
Hasil jualannya sedikit demi sedikit dia tabung di Bank yang tidak jauh dari kiosnya.
Tahun 1996, saat tabungan nya dirasakan sudah banyak. H. Ondi dan istri serta adiknya, Ace yang juga berjualan kaset bekas di sebelah kiosnya berangkat naik haji.
Sebuah cita-cita mulia yang dia idam-idamkan sejak lama.
Sepulangnya menunaikan ibadah haji, H Ondi masih tetap berjualan kaset bekas di Jl. Cihapit.
Meski tak sebanyak dulu, para penyuka kaset masih menyambangi kiosnya. Dalam satu Minggu selalu ada kaset yang terjual katanya.
Diakuinya sejak munculnya teknologi Compact Disc (CD), penjualan kaset bekas maupun baru turun drastis, kebanyakan orang mendengarkan musik dari CD, lanjutnya.
Seiring dengan berjalannya waktu, kebiasaan orang mendengar musik dari CD pindah lagi ke musik analog seperti kaset dan piringan hitam. Pembeli pun mulai melirik lagi kaset.