Perkebunan, Produksi Minyak Kelapa Potensial Bangkit di Jawa Barat Mengatasi Kemelut Harga Minyak Sawit

- 25 Februari 2022, 11:17 WIB
Minyak kelapa dalam dalam bentuk VCO
Minyak kelapa dalam dalam bentuk VCO /Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian

DESKJABAR – Usaha minyak kelapa dalam dan perkebunan kelapa potensial kembali dikembangkan di Jawa Barat, sebagai potensi alternatif minyak goreng berbahan minyak sawit.

Jawa Barat diketahui merupakan salah satu sentra populasi perkebunan kelapa nasional, dimana produksi minyak kelapa dalam pernah berjaya sampai tahun 1980-an sebelum tergeser minyak sawit pada tahun 1990-an.

Diketahui, minyak kelapa pernah merakyat di Indonesia, termasuk di Jawa Barat, karena memiliki banyak manfaat, bukan hanya untuk menggoreng, juga untuk kesehatan dan kecantikan.

Baca Juga: Perkebunan Teh Rakyat di Jawa Barat Mendesak Dilakukan Revitalisasi, Peluang Bisnis Besar

Hanya saja, untuk di Jawa Barat, upaya kebangkitan produksi minyak kelapa mengalami tantangan, termasuk dari areal produksi kelapa dalam yang terus menurun sejak lima tahun terakhir.

Lain halnya produksi dan areal kelapa sawit, terus bertambah di Jawa Barat, terutama oleh perusahaan perkebunan besar maupun petani pekebun.

Data dari Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, menyebutkan, bahwa luas areal tanaman kelapa di Jawa Barat kini 146.023 hektare pada tahun 2020, dibandingkan tahun 2016 seluas 154.432 hektare.

Baca Juga: Kemitraan Budidaya Tembakau di Perkebunan, di Kab. Bandung Barat (KBB) Harus Saling Menguntungkan dan Aman

Sedangkan produksi kelapa dalam di Jawa Barat, disebutkan, pada tahun 2020 menjadi 86.284 ton dari sebelumnya 104.408 ton tahun 2016.

data areal dan produksi kelapa dalam di Jawa Barat
data areal dan produksi kelapa dalam di Jawa Barat Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat

Baca Juga: Perkebunan, PTPN VIII Ekspor Teh Celup ke Kanada, Indonesia Menjadi Pemain Industri Hilir Dunia

Minyak kelapa dahulu diketahui digunakan bahan lebih sehat untuk menggoreng karena rendah lemak, pemanfaatan kecantikan untuk minyak rambut, dsb.

Produksi dan perdagangan minyak kelapa umumnya dilakukan secara usaha rumahan, dimana di Jawa Barat sentranya berada di wilayah selatan, misalnya Ciamis, Banjar, Pangandaran, Tasikmalaya, dan sekitarnya.

Mengutip dari Balitka Kementerian Pertanian, yang ditulis Steivie Karouw dan Budi Santosa dari Balai Penelitian Tanaman Palma, Manado, disebutkan, bahwa minyak kelapa tergolong bahan asam lemak rantai medium (ALRM).

Baca Juga: Perkebunan, di PTPN VIII Kebun Gedeh, Cianjur, Ada Tempat Wudhu yang Bentuknya Unik

ALRM dinyatakan oleh Food and Drug Administration sebagai makanan yang aman untuk dikonsumsi sejak tahun 1994 (Marten et al., 2006).  

Konsumsi ALRM terbukti dapat mencegah kegemukan karena dengan mengkonsumsi ALRM dapat meningkatkan rasa kenyang sehingga mengurangi nafsu makan (StOnge dan Jones, 2002).

Assuncao et al. (2009) melaporkan bahwa diet dengan kaya ALRM yang bersumber dari minyak kelapa, dibandingkan dengan asam lemak tak jenuh (ALTJ) dari minyak kedelai terhadap 40 orang relawan yang mengalami kelebihan berat badan (kegemukan).

Baca Juga: Cianjur, Mengenang Keindahan Suasana Kehidupan di Perkebunan Teh Tahun 1980-an

Setelah 2 minggu, relawan yang diberi ALRM mengalami penurunan lingkar pinggang 1,4 cm, sedangkan yang diberi tinggi ALTJ meningkat 0,6 cm. Hal ini disebabkan karena ALRM dapat meningkatkan oksidasi endogen yang mengakibatkan penurunan massa jaringan adiposa (Papamandjaris, et. al.,

2000). Kegemukan menjadi wabah yang melanda negara-negara maju seperti Amerika (Ghandehari et al., 2009) dan Eropa (Stephanie dan Bruce, 2011). Kegemukan juga dikaitkan

dengan awal munculnya penyakit-penyakit degeneratif seperti diabetes, stroke dan penyakit jantung (Chen et al., 2008; Ghandehari et al., 2009). Individu yang semasa kecilnya kegemukan sangat rentan dengan masalah kegemukan di usia lanjut.

Baca Juga: PTPN VIII Inovasi Membuat Mesin Petik “Jangkrik” untuk Panen Perkebunan Teh, Mandiri dan Lebih Efisien

Permasalahan ini sudah mulai terasa juga di Indonesia dengan terus meningkatnya prevalensi penyakit degeneratif tersebut. ***

 

 

 

 

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Kementan Dinas Perkebunan Jawa Barat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah