DESKJABAR - Produksi teh dari sejumlah pabrik teh di Jawa Barat dinilai potensial untuk diperkenalkan untuk pasar lokal, berkaitan upaya mendongkrak pasar domestik.
Adalah sosok pabrik teh yang sebenarnya potensial sebagai promosi untuk mengundang minat minum teh bagi masyarakat, termasuk milenial.
Dadan Rohdiana, Pakar Teh Nasional dari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Al-Ghifari (Unfari) Bandung, Minggu, 11 Juli 2021, bahwa keinginan menikmati produk-produk teh lokal kini kembali berkembang, bahkan mulai dilirik kalangan milenial.
Ia mencontohkan, salah satu daya tarik terhadap teh lokal, adalah melalui agrowisata. Keberadaan sosok pabrik teh pada suatu unit perkebunan yang menjadi tujuan wisata, sebenarnya mengundang keingintahuan para wisatawan untuk menikmati produk teh dari pabrik bersangkutan.
Baca Juga: Penerimaan CPNS/ASN dan PPPK, Kemdikbud Sediakan Pusat Layanan dan Pengaduan
Dalam catatan DeskJabar, diketahui, banyak wisatawan sebenarnya cukup penasaran dengan produk-produk dari sejumlah pabrik teh dari kawasan unit perkebunan teh yang dikunjungi.
Namun anehnya, aneka minuman teh yang dijual pada kedai-kedai atau warung-warung di sepanjang perkebunan teh bersangkutan, umumnya bukan berasal dari pabrik teh setempat.
Bahkan dari pemantauan Google Maps, pada sejumlah kawasan perkebunan teh di selatan Bandung, banyak “dikepung” penjual Thai Tea (teh Thailand).
Para pemasok bahan baku Thai Tea, menurut sejumlah penjualnya, umumnya mengatakan, bahwa bahan bakunya yang harus bagus adalah teh impor.