Getah Karet di Jawa Barat Sedang Menjadi Rebutan Para Bandar

- 2 Juni 2021, 13:06 WIB
Populasi tanaman karet di Jawa Barat
Populasi tanaman karet di Jawa Barat /Kodar Solihat/DeskJabar

Fenomena ini disebabkan masih banyaknya permintaan penjadwalan ulang atau penundaan pengiriman dari importir.

Baca Juga: Keren, Produk UMKM Jawa Barat ‘Mejeng’ di Kota Windhoek Namibia Afrika

"Ekspor karet Sumut Januari -April 2021 sebesar 131.718 ton dibandingkan periode sama pada tahun 2020 yang masih sebesar 127.438 ton, " ujar Sekretaris Eksekutif Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah di Medan, dikutip Antara, Senin, 31 April 2021.

Volume ekspor karet Sumut pada April 2021 turun sebesar 10, 3 persen menjadi 31.555 ton dibandingkan bulan Maret yang tercatat sudah 35.190 ton. Penurunan ekspor karena pembeli (buyer) meminta penundaan/penjadwalan ulang pengiriman.

Permintaan penjadwalan ulang pengiriman disinyalir karena perusahaan pelayanan jasa pengiriman barang mengalami keterbatasan menyediakan kontainer akibat mulai banyaknya ekspor termasuk barang kiriman yang tertunda saat di awal-awal pandemi COVID-19 .

Penurunan volume ekspor pada April 2021, juga semakin didorong berkurangnya volume produksi akibat kurangnya bahan baku dampak fenomena La Nina. Yang dimaksud, adalah produksi karet yang berkurang karena pengaruh La Lina.

"Ada prediksi, volume ekspor karet masih mengalami pertumbuhan yang melambat, karena La Nina masih terus berlangsung. La Nina diperkirakan akan berakhir pada akhir Juni 2021," katanya. ***

 

 

 

Halaman:

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah