Agribisnis Porang, Ini Harga Diterima oleh Industri Terbesar pada Mei 2021 ini

- 4 Mei 2021, 11:27 WIB
Hasil panen porang diterima pembeli industri CV Sanindo Putra, di Soreang, Kabupaten Bandung
Hasil panen porang diterima pembeli industri CV Sanindo Putra, di Soreang, Kabupaten Bandung /Dok Dhian Rahadian/CV Sanindo Putra
 
DESKJABAR - Produksi panen agribisnis porang di Jawa Barat menjelang panen diprediksi akan berjumlah banyak. Pihak pembeli, kini sedang berkonsentrasi ke panen.  
 
Produksi panen agrisbisnis porang di Jawa Barat menjelang panen Mei 2021, pihak pembeli sudah menetapkan harga porang Mei 2021 diterima di pabrik.
 
Industri dan eksportir porang sekaligus pembeli terbesar porang di Jawa Barat, CV Sanindo Putra, Soreang, Kabupaten Bandung, mengabarkan membutuhkan ratusan ton per bulan. Mereka pun sudah menetapkan harga porang Mei 2021 diterima di pabrik. 
 
Menurut pemilik CV Sanindo Putra, Soreang, Kabupaten Bandung, Dhian Rahadian, kepada DeskJabar, Selasa, 4 Mei 2021, saat ini pihaknya sedang konsentrasi ke panen.
 
 
Soal perhitungan data produksi dan pasokan porang per bulan di Jawa Barat untuk tahun 2021, ia mengatakan belum memilikinya.
 
"Namun kebutuhan pabrik Sanindo 250 ton per bulan. Kami menerima dengan harga Rp 8.000/kg," ujar Dhian Rahadian.
 
Lain halnya untuk gambaran biaya budidaya porang, ia memberikan gambaran, bibit porang tergantung kondisinya. 
 
 
Untuk ukuran "biji katak", harganya sekitar Rp 250.000/kg, sedangkan dari polibag tinggi 25 sd 30 cm harganya Rp 3.000/polibag.
 
Soal ketersediaan bibit porang di Jawa Barat, Dhian Rahadian memperkirakan, diyakini dalam bentuk "biji katak" yang sedang banyak. Namun untuk dalam polibag rata-rata masih kosong.
 
Banyak perantara
 
Sementara itu, terjadi fenomena bermunculannya orang-orang yang tiba-tiba ingin menjadi pedagang perantara porang untuk memperoleh keuntungan fee. Mereka umumnya memanfaatkan situasi, dimana petani porang yang masih kebingungan menjual hasil panen mereka.
 
 
Terhadap fenomena tersebut, Dhian Rahadian, juga menduga, bahwa fenomenanya memang sedang seperti itu. 
 
Sebagai gambaran, Dhian Rahadian, kepada DeskJabar, di Bandung, di sela-sela rapat Rapat Koordinasi Peluang Usaha Ekspor dan Substitusi Impor Produk Tanaman Pangan, di Bandung,  Selasa, 13 Oktober 2020 malam, kini kondisi bisnis porang masih bagus. Namun persaingannya sangat kuat, yaitu soal ketersediaan pasokan yang memadai dan harga.
 

Disebutkan, saat itu, harga porang per kilogramnya masih sekitar Rp 10.000 s.d Rp 12.000/kg. Namun para petani yang membudidayakan porang, rata-rata harga pokok penjualan (HPP)-nya per kilogramnya kini antara Rp 4.000 s.d Rp 5.000.

Menurut Dhian Rahadian, prospek agrisbisnis dan agroindustri porang di Jawa Barat diyakini akan prospektif secara permanen. Sebab, usaha pengolahan dan penjualan seperti yang dilakukannya ada di Soreang, yang dapat lebih efisien dalam biaya pengiriman.  “Ekspor porang selama ini selalu lancar, namun bahan baku yang justru kurang bahkan masih cenderung stagnan,” ujarnya. *** 

 
 

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x