DESKJABAR - Nelayan Kota Pekalongan, Jawa Tengah, mulai bisa melaut di perairan Laut Jawa dan sekitarnya, seiring dengan membaiknya kondisi cuaca dalam sepekan terakhir ini.
Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Pekalongan, Imam Menu di Pekalongan, Selasa, 23 Maret 2021, mengatakan, bahwa saat ini mulai memasuki masa peralihan cuaca dari musim hujan ke musim kemarau, sehingga menyebabkan kondisi cuaca di perairan laut cukup cerah dan gelombang air laut juga tidak tinggi.
"Dengan kondisi cuaca normal seperti sekarang ini maka kapal di bawah bobot 30 grostone (GT) sudah dapat berlayar, karena ombak laut tidak terlalu tinggi dan kondisi angin juga aman," katanya.
Baca Juga: Ternyata Nama Braga Itu Artinya Bergaya, Orang Sunda Bilang ‘Ngabaraga’
Menurut dia, selama satu bulan terakhir ini para nelayan lebih memilih beristirahat, karena intensitas curah hujan yang tinggi dan kondisi muara sungai yang mengalami pendangkalan.
"Bagi kapal berukuran kecil tidak menimbulkan masalah terhadap adanya pendangkalan lumpur di muara sungai. Akan tetapi bagi kapal berbobot besar maka akan sulit berlabuh," katanya, seperti dikutip dari Antara.
Imam mengatakan, bahwa jangka waktu berlayar bagi kapal nelayan dengan kapasitas di atas 30 GT bisa mencapai 2 bulan hingga 3 bulan, sedang kapal nelayan di bawah 30 GT bisa berlayar selama 1 minggu, 20 hari, dan satu bulan.
Baca Juga: Peristiwa Bandung Lautan Api, Jejak-jejaknya Nyaris Terlupakan Zaman, SEJARAH JAWA BARAT