Pendapatan masyarakat pun, menurut Nurhidayat, meningkat setelah mengadopsi teknologi ini.
Pembudidaya ikan torsoro di bawah binaan BRPBATPP sebelum adanya teknologi pakan induk torsoro berpenghasilan sekitar Rp 4,6 juta per bulan dan sekarang setelah mengadopsi teknologi ini meningkat menjadi Rp 8,7 juta per bulan.
“Teknologi ini menjadi role model bagi peningkatan budidaya ikan torsoro melalui pakan induk bagi wilayah lain di Indonesia. Dampak lain kegiatan ini adalah dapat terciptanya kawasan inovasi budidaya ikan torsoro di Kabupaten Sumedang,” ujarnya. ***