KKP Kembangkan Produksi Vaksin untuk Ikan Nila agar Terhindar Infeksi

- 30 Januari 2021, 09:57 WIB
Ikan nila
Ikan nila /Kementerian Kelautan dan Perikanan

DESKJABAR - Vaksin masih menjadi bahan perbincangan masyarakat dunia, termasuk Indonesia, khususnya terkait dengan pandemi Covid-19 yang belum terlihat tanda-tanda berakhirnya.

Ternyata tak hanya manusia, hewan,  termasuk ikan pun memerlukan vaksin untuk mencegah dari serangan penyakit.

Demikian pula dengan ikan nila, jenis ikan konsumsi air tawar ini, juga memerlukan vaksin.

Baca Juga: Program Baru, Bila Anda Punya KIS Cek Dulu di Laman dtks.kemensos.go.id, supaya Cair Dana 300 Ribu per Bulan

Terkait vaksin untuk ikan, khususnya jenis nila, Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sedang mengembangkan produksi vaksin untuk ikanb tersebut.

Informasi diterima DeskJabar dari Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui keterangan tertulis, 30 Januari 2021, menyebutkan, ikan nila rentan terhadap dua penyakit yang timbul bersamaan (ko-infeksi), yaitu Motile Aeromonas Septicemia (MAS) dan Streptococcosis, dengan nilai angka kesakitan (insidensi) sebesar 60% dari total populasi ikan nila.

Serangan ko-infeksi tersebut, menjadi salah satu sumber kerugian bagi para pembudidaya ikan nila. 

Dengan hadirnya vaksin kombinasi antara A. hydrophila - S. agalactiae dapat berguna sebagai salah satu alternatif pencegahan penyakit potensial pada budidaya ikan nila.

Baca Juga: Covid-19: Karawang Enam Pekan Zona Merah, Ini Penyebabnya

Pengembangan vaksin kombinasi ini didasari dengan asumsi bahwa vaksin ini diharapkan akan memberikan perlindungan lebih baik dibandingkan jika diberikan vaksin tunggalnya (vaksin A. hydrophila saja atau vaksin S. agalactiae saja).

Ikan nila yang telah divaksin memiliki kekebalan ketika diuji tantang secara bersamaan dengan A. hydrophila dan S. agalactiae dengan nilai kelulusan hidup relatif (Relative Percent Survival, RPS) sebesar 56.7.

Bidang invensi vaksin koktail Aeromonas hydrophila – Streptococcus agalactiae yang berfungsi untuk meningkatkan respon kekebalan spesifik terhadap infeksi bakteri A. hydrophila dan S. agalactiae pada budidaya ikan nila.

Baca Juga: Ingin Miliki Tanaman Keladi Jenis Baru dan Unik , Yuk Ikuti 3 Cara Menyilangkannya

Ini telah terdaftar di Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (HKI), Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, dengan nomor P0020161716 pada 15 Maret 2016, dan telah memperoleh sertifikat paten nomor IDP000065965 atas nama Sentra Hak Kekayaan Intelektual KKP.

Inventor yang terlibat adalah para peneliti BRSDM, terdiri dari Tuti Sumiati; Desy Sugiani; Angela Marianan Lusiastuti; Taukhid; dan Uni Purwaningsih. 

Komersialisasi HKI vaksin koktail A. hydrophila – S. agalactiae dapat mendukung pemerintah dalam arah kebijakan strategis untuk pembangunan perikanan budidaya berkelanjutan melalui pengembangan sistem kesehatan ikan dan lingkungan untuk menghasilkan produk perikanan budidaya yang aman dikonsumsi serta menjaga kondisi lingkungan yang optimal dengan program unggulan KKP yaitu Gerakan Vaksinasi Ikan (Gervikan) sejak tahun 2012.

Baca Juga: Kombinasi Kolam dan Tanaman di Pekarangan Banyak Diminati Kembali

Aman, efektif, dan murah

Tujuan utamanya adalah mensosialisasikan penggunaan vaksin sebagai upaya pengendalian penyakit ikan yang aman, efektif dan murah, serta mendorong penyediaan vaksin oleh penyedia isolat dan produsen obat ikan untuk memproduksi vaksin ikan secara massal.

Dukungan produk vaksin ini sangat bermanfaat dalam pemenuhan kebutuhan pembudidaya ikan akan ketersediaan produk vaksin untuk ikan. Hal ini dapat mendukung pengembangan perikanan budidaya nasional.

Kepala BRSDM Sjarief Widjaja mengatakan, p engembangan vaksin ini dilakukan melalui kerja sama antara Balai Riset Perikananan Budidaya Air Tawar dan Penyuluhan Perikanan (BRPBATPP), di bawah supervisi Pusat Riset Perikanan (Pusriskan) KKP, dengan PT Caprifarmindo Laboratories.

Baca Juga: Duh! Andin Gugat Cerai, Saksikan Kelanjutannya di Sinetron Ikatan Cinta, 30 Januari 2021

Caprivac hydrogalaksi merupakan vaksin inaktif yang mengandung strain bakteri Aeromonas hydrohyla AHL0905-2 dan Streptococcus agalactiae N14G isolat lokal, yang mempunyai kemampuan melindungi ikan terhadap serangan penyakit MAS dan Streptococcosis.

Caprivac hydrogalaksi diformulasi dalam bentuk solution sehingga mudah dalam aplikasi, baik secara injeksi maupun rendam. Caprivac hydrogalaksi merupakan solusi tepat untuk memberikan kekebalan tubuh terhadap penyakit MAS dan Streptococcosis yang disebabkan oleh infeksi bakteri Aeromonas hydrophila dan Streptococcus agalactiae.

Vaksin Koktail Hydrogalaksi Vac untuk Pencegahan Penyakit Ko-infeksi MAS dan Streptococcosis pada ikan Nila, Oreochromis niloticus” masuk dalam Rekomendasi Teknologi Kelautan dan Perikanan Tahun 2016, yang ditandatangani Menteri Kelautan dan Perikanan. ***

Editor: Kodar Solihat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah