Baca Juga: Pedagang Daging Sapi Jabodetabek Berencana Mogok Jualan, IKAPPI Keluarkan Imbauan Ini
Penyebab
Disebutkan, penyebab stabilisasi harga tinggi, karena pihak importir sapi mendapatkan harga yang sudah sangat tinggi dari negara produsen seperti Australia per Juli 2020 sudah pada posisi 3.6 dolar AS/kg bobot hidup sapi bakalan.
Bahkan diprediksi, harga per bulan Januari - Februari 2021 sudah masuk pada posisi 3.9 dolar Amerika/kg bobot hidup sapi bakalan. Ini belum termasuk biaya-biaya bongkar muat pelabuhan dan transfortasi angkutan.
Menurut Syailendra, kenaikan harga terjadi sejak Juli 2020 s.d Januari 2021 sudah mencapai Rp. 13.000/kg pembelian sapi bakalan dari Australia.
Baca Juga: Kejati Jabar Menahan Pegawai Kementrian PUPR, Tersangka Diduga Terlibat Kasus Korupsi
Dirjen Perdagangan Dalam Negeri tersebut meminta kepada pihak Gapuspindo sementara waktu untuk jangka 2 bulan kedepan tidak ada kenaikan harga lagi timbang hidup sapi di feedlot, yaitu dengan harga Rp. 47.000,- s/d 48.500,- tertinggi setara dengan harga karkas Rp. 95.000,- s/d 98.000,-/kg tertinggi.
Pemerintah melalui Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, segera memberikan pengumuman terkait kenaikan yang bersifat anomali bahwa harga jual daging sapi di tingkat pengecer/pedagang daging Rp. 130.000/kg. ***