Pertumbuhan Ekonomi 2021 Diprediksi Capai 5,5 Persen. Ini yang Akan Mengakselerasinya

- 3 Januari 2021, 12:38 WIB
Menperin Agus Gumiwang kKartasasmita
Menperin Agus Gumiwang kKartasasmita /Foto: Dokumentasi Humas Setkab/

DEKJABAR –Vaksinasi Covid-19 akan menjadi kunci pendorong pemulihan ekonomi pada 2021. Untuk itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2021 diprediksi akan bisa mencapai 5,5 persen.

Game changer pemulihan ekonomi nasional di masa pandemi Covid-19 adalah pelaksanaan vaksinasi itu sendiri,” ujar  Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam keterangan tertulis, Minggu, 3 Januari 2021.

Menperin menyebutkan, beberapa langkah strategis yang dilakukan pemerintah untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional di tahun ini, antara lain melakukan pengadaan dan pemberian vaksin kepada masyarakat.

Baca Juga: Mauricio Pochettino Resmi Jadi Pelatih Paris Saint-Germain

Selain vaksinasi Covid-19, kunci pendorong pertumbuhan ekonomi 2021 juga meliputi implementasi Undang-Undang Cipta Kerja. Kemudian, penerapan Program PEN yang sudah digencarkan pada 2020.

“Selain itu, sejumlah strategi lainnya selalu kami siapkan, salah satunya dengan melanjutkan program-program yang ada di Komite PEN atau penanganan Covid-19,” terangnya.

Agus Gumiwang Kartasasmita mengaku optimistis bahwa pertumbuhan ekonomi 2021 akan menyentuh 5,5 persen.

Baca Juga: Kabar Duka, Angin Puting Beliung Rusak 278 Rumah di Desa Selangit Kabupaten Cirebon

Optimisme tersebut tidak lepas dari seluruh rangkaian strategi dan kebijakan yang sudah dipersiapkan oleh pemerintah dalam rangka mempercepat upaya pemulihan ekonomi nasional (PEN) akibat pandemi Covid-19.

“Dengan berbagai kombinasi kebijakan dan peluang yang kita manfaatkan secara optimal, maka diharapkan ekonomi Indonesia dapat tumbuh di sekitaran atau kisaran 4,5 hingga 5,5 persen di tahun 2021,” ujarnya.

Menperin menegaskan, tekad pemerintah mengejar laju pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5 persen pada 2021, sejalan dengan proyeksi pertumbuhan yang dilakukan oleh lembaga-lembaga internasional.

Baca Juga: ‘Mr. Queen’ Kembali Mencapai Rating Tertinggi di Setiap Episodenya

Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi atau OECD memproyeksi ekonomi global pada 2021 tumbuh sebesar 4,0 persen. Sedangkan, Bank Pembangunan Asia atau ADB memperkirakan di angka 5,3 persen dan Dana Moneter Internasional atau IMF membidik 5,2 persen.

Selain itu, Bank Dunia memprediksi ekonomi global pada tahun depan bakal berada di kisaran 4,4 persen, dan Bloomberg Median memasang target sekitar 5,6 persen.

“Sementara untuk outlook APBN, yang sudah ditetapkan pertumbuhannya sebesar 5,0 persen,” jelas Agus.

Baca Juga: Inilah Film-film Besar Hollywood yang Siap Mengisi Bioskop Sepanjang Tahun 2021

Daftar prioritas investasi

Sebagai langkah mempercepat pemulihan ekonomi, pemerintah juga akan melanjutkan dukungan kebijakan untuk pemberdayaan sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

“Tak hanya itu, pemerintah akan melakukan penyusunan daftar prioritas investasi (DPI) serta pembentukan lembaga pengelola investasi atau LPI,” tutur Menperin.

Sedangkan untuk pengungkit pertumbuhan ekonomi lainnya, adalah program ketahanan pangan, pengembangan kawasan industri, mandatori B30, dan program padat Karya.

“Tentu yang tidak kalah penting adalah program pengembangan ekonomi digital,” tandasnya.

Baca Juga: MENCENGANGKAN! Aa Gym Ungkap Virus Covid-19 Akan Mati Pada Frekuensi Tertentu, Simak Infonya Disini 

Agus menyatakan, optimisme dalam memanfaatkan peluang-peluang pemulihan ekonomi tersebut, didasari dengan strategi pemulihan ekonomi melalui kebijakan dan program yang telah disusun oleh pemerintah.

“Tentunya bersinergi dengan seluruh pemangku kepentingan adalah mutlak, sehingga pertumbuhan ekonomi nasional akan lebih cepat kembali bangkit pada tahun 2021 ini,” tegasnya.

Menperin menambahkan, Indonesia memiliki modal yang cukup kuat untuk memacu pemulihan ekonomi di tahun 2021.

Baca Juga: Mikel Arteta Menilai Pasukannya Mendapatkan Kepercayaan Diri, Setelah Menang Tiga Kali Beruntun

Hal ini sejalan dengan kondisi ekonomi global yang menunjukkan adanya tanda-tanda perbaikan di tengah ancaman gelombang kedua Covid-19.

“Modal yang cukup kuat yang dimiliki oleh Indonesia adalah terkait dengan upaya pemulihan ekonomi,” ujarnya.

Pemulihan ekonomi sudah dapat dilihat misalnya dari aktivitas manufaktur di negara-negara maju dan berkembang, yang menunjukkan pada fase ekspansif. Geliat manufaktur juga terjadi di Indonesia yang terdorong dari peningkatan diferensiasi industri.

“Hal ini mengindikasikan adanya optimisme pelaku sektor bisnis terhadap kondisi perekonomian ke depan,” papar Agus Gumiwang Kartasasmita. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: setkab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah