"Stok tersebut InsyaAllah cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir tahun 2020," kata Kepala Komunikasi Korporat PT Pupuk Indonesia (Persero) Wijaya Laksana melalui siaran pers diterima DeskJabar, Kamis, 26 November 2020.
Baca Juga: Pupuk Bersubsidi, Penjualan Secara Online Menjadi Persoalan
Baca Juga: Banyak Petani Menyusul Mendaftar Memiliki Kartu Tani
Langkah antisipasi
Selain itu, lanjut dia, guna mengantisipasi kebutuhan petani yang kekurangan atau kehabisan alokasi, Pupuk Indonesia Group pun menyiapkan stok pupuk non-subsidi di kios-kios resmi sebanyak 805.850 ton.
"Stok pupuk nonsubsidi juga tersedia mulai dari lini I hingga ke kios-kios pupuk resmi. Hal ini bertujuan untuk mengantisipasi kebutuhan petani yang kebutuhannya belum tercukupi dan bagi petani yang tidak terdaftar dalam e-RDKK," tutur Wijaya.
Wijaya menambahkan selaku holding BUMN pupuk, Pupuk Indonesia juga melakukan upaya lain dalam rangka menjaga ketersediaan pupuk di masa tanam melalui percepatan distribusi dan penambahan pasokan.
Sampai 22 November 2020, Pupuk Indonesia Grup telah menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 7.740.724 ton dari total alokasi yang dimandatkan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk periode Tahun Anggaran (TA) 2020 sebesar 8.900.467 ton. ***