Lalat Buah Jadi Kendala Mangga Gedong Gincu Tembus Pasar Jepang, Perkilonya Bisa Sampai Rp500ribu

- 24 November 2020, 17:23 WIB
Buah mangga Gedong Gincu asal Jawa Barat.
Buah mangga Gedong Gincu asal Jawa Barat. /DeskJabar/Kodar Solihat/


DESKJABAR
- Hama lalat buah menjadi momok tersendiri bagi petani Mangga Gedong Gincu asal Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, karena menyebabkan komoditas khas wilayah itu sulit menembus pasar Jepang.

"Lalat buah ini seperti rumput, ketika musim hujan datang, maka tambah subur," kata Petani Mangga gedong gincu Kabupaten Cirebon Samin di Cirebon, Selasa 24 November 2020.

Samin yang tergabung pada kelompok petani buah Samboja menuturkan, ketika buah mangga sudah diserang lalat buah maka akan sulit diselamatkan, karena bisa cepat membusuk.

Baca Juga: Wow, Startup Kuliner Gibran & Kaesang Dapat Suntikan Dana Rp29 Miliar

Menurutnya, ada beberapa langkah yang bisa digunakan agar hama lalat buah itu bisa dikendalikan, di antaranya tentu menggunakan pestisida, akan tetapi ini menjadi kendala ketika akan di ekspor ke Jepang.

Selain pestisida ada pula perangkap untuk menjebak lalat buah, akan tetapi para petani sering salah sasaran, karena di pasang ketika sudah ada tanda-tanda serangan.

"Alat perangkap bermanfaat tapi terlambat, seharusnya dipasang sebelum terserang," ujarnya.

Baca Juga: Pasarnya Menggiurkan, Bisnis Komoditas Agro Kini Menjadi Booming

Sementara pengekspor buah mangga asal Kabupaten Cirebon Ahmad Abdul Hadi mengatakan, untuk ekspor mangga gedong gincu memang sudah menembus beberapa pasar luar negeri, terutama Timur Tengah.

"Kalau pasar Timur Tengah itu kita sudah mengekspor ke sana dari beberapa tahun lalu," kata Hadi, sebagaimana dikutip DeskJabar dari Antara.

Hadi mengatakan, untuk menembus pasar Jepang, Mangga Gedong Gincu khas Cirebon itu sangat sulit, karena ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi.

Baca Juga: Terkait Kerumunan Habib Rizieq Shihab di Bogor, Polisi Lanjutkan Pemeriksaan 5 Orang, Dua dari FPI

Salah satunya yaitu terbebas dari lalat buah dan sampai saat ini belum juga menemukan formulasinya, padahal ketika bisa tembus ke Jepang, maka akan sangat menguntungkan para petani.

Halaman:

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x