Pemerintah Bidik 750 Startup Digital Terbangun, Arif : UMKM Harus Naik Kelas

12 Oktober 2020, 06:14 WIB
ILUSTRASI startup.*/net /

DESKJABAR - Pemerintah menargetkan bisa menumbuhkan 750 wirausaha baru berbasis teknologi informasi, atau startup digital setiap tahun.

Target ini diamanatkan kepada Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

Deputi Pengembangan SDM KemenkopUKM, Arif Rahman Hakim, seperti dikutip DESKJABAR dari RRI, mengatakan, UMKM menjadi sektor yang cukup berperan dalam pertumbuhan ekonomi, karena 99,6 persen sektor usaha di Indonesia adalah UMKM.

Baca Juga: PSBB Transisi, Pemprov DKI Jakarta Belum Izinkan Hiburan Malam Beroperasi

Sementara serapan tenaga kerja dari sektor ini 97 persen dari total usaha di Indonesia. Adapun kontribusi terhadap PDB sekitar 61 persen dan di tahun 2024 ditargetkan bisa meningkat menjadi 65 persen.

"Setiap tahun kita harus tumbuhkan 750 startup baru, ini tidak mudah perlu koordinasi dengan stakeholder terkait, untuk bisa tumbuhkan startup ini," ujar Arif, di sela-sela kegiatan pelatihan kewirausahaan Forum Wartawan Koperasi (Forwakop) di Bogor, Jawa Barat, Minggu 11 Oktober 2020. 

Upaya menciptakan 750 startup digital ini, jelasnya, dilakukan secara bersama-sama dengan 18 Kementerian dan Lembaga (K/L).

Baca Juga: Hendak Menggelar Rapat Secara Online, Inilah Panduan Membuat Akun Zoom

Tidak hanya bersinergi dengan K/L, KemenkopUKM juga menggandeng swasta atau BUMN untuk membantu pencapaian target itu.

"Untuk tumbuhkan kewirausahaan ini ada 18 K/L yang punya kegiatan untuk mendorong itu, dunia usaha juga ada kegiatan inkubasi UMKM untuk tumbuhkan kewirausahaan, dari perguruan tinggi juga punya kegiatan yang sama, jadi banyak pelaku yang terlibat dalam hal ini," tutur Arif. 

Terkait dengan realisasi pencapaian berapa jumlah startup digital yang terbentuk di tahun ini, Arif belum dapat memberikan informasi detailnya.

Baca Juga: Ambisi Danilo Petrucci Terwujud di Sirkuit Le Mans Prancis

Sebab meskipun sudah di penghujung tahun namun program ini masih bergulir dan saat ini masih dilakukan konsolidasi untuk mendapatkan angka pasti terkait realisasinya.

"Angka pastinya kita belum mempunyai. Kita dalam tahapan berkoordinasi dengan semuanya. Mudah-mudahan akhir tahun ini kita udah punya perkiraan angkanya," tutur Arif.

Di saat yang sama pemerintah melalui KemenkopUKM juga diberikan tugas untuk mendorong UMKM naik kelas.

Baca Juga: Pemprov DKI Bantah Izinkan Pembelajaran Tatap Muka di Masa PSBB Transisi

Menurutnya, dari total UMKM di Indonesia yang jumlahnya sekitar 64 juta unit, mayoritas adalah pelaku usaha mikro. Dari jumlah itu 50 persennya status pendidikan adalah tamatan Sekolah Dasar (SD). 

Lebih lanjut, sekitar 20 persennya tamatan SLTA dan hanya sebagian kecil yang tamatan sarjana.

Oleh sebab itu untuk mencapai target UMKM bisa naik kelas, KemenkopUKM pertama-tama menyasar kelompok UMKM yang pendidikan minimal SMP untuk diberikan pendampingan dan pelatihan agar kemampuannya meningkat.

Baca Juga: Program Dana Bantuan UKM dari Facebook Senilai 31 Juta, Ini Syarat Mudah nya

"Kami optimis bisa (naikkan kelas UMKM), yang 20 persen itu kalau kita bedah sekitar 5-10 persen lebih mudah dinaikkan kelasnya. Kita ingin yang kita latih jadi pengungkit agar bisa naik kelas. Sebab semakin tinggi pendidikan semakin luas wawasan sehingga bisa kita pacu untuk lebih berdaya saing," pungkasnya.***

 

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler