Antler Gunakan Cara Investasi “Day Zero” untuk Dukung dan Melahirkan Founder Startup Indonesia yang Tangguh

21 Agustus 2023, 14:03 WIB
Antler menggunakan cara Investasi “Day Zero” untuk mendukung dan melahirkan founder startup Indonesia yang tangguh /

DESKJABAR – Saat ini, entrepreneur merupakan salah satu cita-cita yang banyak digandrungi oleh generasi muda Indonesia, hal tersebut seiring berjalannya waktu dan perkembangan jaman.

Pasalnya, jalur karir konvensional sebagai karyawan yang dulu dipandang sebagai pilihan lebih aman, kini sering menimbulkan ketidakpastian.

Dengan adanya perubahan tren ini menyebabkan peningkatan jumlah entrepreneur di Indonesia, terutama yang kini membangun usaha sebagai founder startup.

Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan UKM pada tahun 2022, mayoritas (73%) anak muda di Indonesia lebih berminat menjadi entrepreneur.

Namun demikian, proses membangun usaha tidak selalu berjalan mulus. Misalnya, dalam membangun startup, dibutuhkan kolaborasi dengan tim founder yang solid.

Baca Juga: DAMPAK Polusi Parah di Kota Jakarta Dahsyat, Ada Ribuan Kematian dan Kerugian Ekonomi Capai Rp 21,5 Triliun

Akan tetapi, ada kesulitan tersendiri ketika mencari co-founder yang bisa melengkapi satu sama lain dan memiliki kesamaan visi di jangka panjang.

Belum lagi ada berbagai hambatan yang perlu dihadapi dalam pengembangan startup, seperti kesulitan mengakses modal dan sumber daya, ide bisnis yang belum berkembang, dan jaringan mentor yang masih terbatas.

Fenomena inilah yang mendorong Venture Capital (VC) global tahap awal, Antler, untuk mengadopsi pendekatan 'Day Zero' dalam berinvestasi.

Berbeda dengan VC tradisional dan akselerator yang berfokus mendukung startup yang sudah mapan, Antler ingin berinvestasi kepada para founder sejak awal perjalanan entrepreneurship mereka.

Hal ini jugalah yang menginspirasi pemilihan nama “Day Zero” atau hari ke nol– yang melambangkan awal perjalanan usaha dari sebuah startup.

Baca Juga: KELAS Inspirasi SMAN 4 Bandung, Jangan Khawatir di Era Digital, Adaptasi, dan Bangun Jaringan

Cerminan pendekatan Antler kepada para startup ini terlihat dari dukungan-dukungan seperti mempertemukan para founder dengan co-founder potensial, memberikan pendanaan pre-seed untuk startup terpilih, menghadirkan mentor berupa entrepreneur berpengalaman, dan membuka akses ke jaringan kemitraan dan penasehat atau advisor global.

Partner Antler, Agung Bezharie Hadinegoro, yang sebelumnya telah membantu modernisasi 500.000 warung Indonesia melalui Warung Pintar Group, melihat Indonesia sebagai ladang yang menjanjikan untuk melahirkan banyak founder startup tangguh.

Para founder di Indonesia dianggap mampu mengatasi berbagai tantangan yang ada di dalam negeri.

Agung sendiri telah melalui tantangan tersebut secara langsung, mulai dari harus beradaptasi dengan perkembangan infrastruktur, perubahan regulasi, pergeseran perilaku konsumen yang dinamis, serta digitalisasi di berbagai sektor industri.

“Talenta lokal Indonesia bisa dibilang sangat membanggakan. Namun demikian, para founder ini masih membutuhkan bimbingan lebih jauh, dan mereka membutuhkan tim seperti Antler, yang mempunyai pemahaman kuat di lanskap pengembangan bisnis Indonesia. Melalui pendekatan investasi ‘Day Zero’, kami ingin mengantarkan mereka untuk naik level dari 0 ke 1, dan seterusnya. Pembinaan ini sangat penting terutama karena ekonomi digital Indonesia akan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara dalam beberapa tahun mendatang,” katanya.

Baca Juga: Aktif Sosialisasi Tabungan Pelajar, BNI Raih Sekaligus 3 Penghargaan KEJAR Award 2023 yang Diselenggarakan OJK

Agung juga menambahkan, Lanskap perkembangan startup di Indonesia didominasi oleh para founder yang mempunyai nasionalisme tinggi dan komitmen kuat untuk menciptakan dampak sosial untuk negeri.

Misalnya saja, salah satu unicorn Indonesia terbaru, eFishery, selalu bangga akan perjalanan mereka yang dimulai dari daerah, dan mereka berupaya untuk memecahkan masalah yang terjadi pada level akar rumput (grass root).

Semangat nasionalisme dan kontribusi sosial inilah yang membuat Indonesia melahirkan begitu banyak founder sukses.

Antler memahami betul pentingnya etos nasional ini, dan bertekad untuk membantu para founder agar bisa menyumbang kontribusi yang lebih besar lagi bagi negara.

Investasi ala “Day Zero” tidak hanya memberikan dukungan materiil kepada para startup. Lebih dari itu, Antler membimbing para startup muda dengan strategis, agar mereka bisa mencapai potensi optimal.

Harapannya, dukungan ini bisa memampukan startup untuk membuka lapangan kerja baru, berkontribusi pada perkembangan ekonomi, serta mendorong kemajuan dan adopsi teknologi yang lebih canggih.

Baca Juga: Animo Pendaftar Polteknaker 2023/2024 Luar Biasa, Sekjen Anwar: Ini Progres yang Signifikan

Sejak berdiri pada tahun 2018, Antler telah berinvestasi kepada lebih dari 850 startup di seluruh dunia, yang telah menghasilkan lebih dari 6.000 lapangan kerja baru dan berkontribusi lebih dari US$242 juta pada PDB tahunan.

Antler Buka Pendaftaran Angkatan Baru di Oktober 2023

Venture Capital global Antler mengundang semua founder yang baru memulai perjalanan entrepreneurship-nya, serta semua startup yang sedang mencari pendanaan baru di Indonesia, untuk berpartisipasi dalam gelombang pendaftaran di bulan Oktober 2023.

Partisipan terpilih akan menjalani program intensif selama 10 minggu, untuk mendalami proses pengembangan bisnis yang optimal.

Agung menambahkan, Antler berharap dapat menjaring para founder yang memiliki gagasan solid, komitmen tinggi untuk mengubah gagasan tersebut menjadi kenyataan, dan kesiapan untuk berkolaborasi dan belajar dari jaringan global mentor, investor, dan sesama founder.

Baca Juga: POLUSI Jakarta No 8 Terparah di Dunia, Kota di Indonesia Ini Jauh Lebih Parah, Lalu Dimana Posisi Bandung?

"Kami selalu mengapresiasi beragam solusi yang inovatif dan efektif. Kami ingin melihat bagaimana pandangan unik dari setiap founder bisa berkontribusi pada kesuksesan bisnis mereka, dan pada komunitas startup secara lebih luas,” katanya.

Ke depannya, Antler berencana untuk berinvestasi pada 30 startup di Indonesia pada tahun 2023. Investasi ini akan tersebar ke berbagai sektor, dengan prioritas khusus untuk sektor teknologi kesehatan (health-tech), teknologi pendidikan edutech), brand Direct to Consumer (D2C), teknologi finansial (fintech), software-as-a-service (SaaS), serta startup yang bergerak di upaya pemberdayaan UKM dan keberlanjutan lingkungan.

“Kami percaya kepada Indonesia tidak hanya sebagai pasar dengan potensi besar, namun juga sebuah tempat di mana para founder-founder cemerlang akan bermunculan. Itulah alasannya kami berani berinvestasi pada mereka bahkan sebelum bisnisnya dimulai.” ujar Agung.

Sejauh ini, Antler memiliki 34 perusahaan portofolio di Indonesia, sebagian diantaranya telah didampingi sejak tahap paling awal (Day Zero). Beberapa startup yang didukung oleh Antler antara lain:

Baca Juga: POLUSI Jakarta No 8 Terparah di Dunia, Kota di Indonesia Ini Jauh Lebih Parah, Lalu Dimana Posisi Bandung?

• Academix di sektor Edtech
• Agri Sparta di sektor Food and Agri Tech
• Carenow+ di sekor health-tech
• Geekzwolf di bidang Web3
• Habaku sebagai SaaS

Portoflio yang luas ini menunjukkan komitmen jangka panjang Antler dalam memfasilitasi inovasi dan pertumbuhan entrepreneur di Indonesia.

 

Sekilas Antler

Antler, investor startup global, memiliki keyakinan filosofis bahwa inovasi individu merupakan
kunci untuk membangun masa depan yang lebih baik. Karena itu, Antler bermitra dengan para founder yang luar biasa di enam benua.

Saat ini, Antler beroperasi di 25 kota yang tersebar di enam benua, yakni Austin, New York, London, Berlin, Stockholm, Bangalore, Jakarta, Singapura, Seoul, Tokyo, dan Sydney.

Antler juga memiliki komunitas global yang terdiri dari para founder, investor, operator, ahli, dan organisasi mitra yang mendukung founder dengan strategi investasi “Day Zero”, untuk mendampingi mereka bahkan ketika belum memiliki tim dan ide konkrit.

Sejak tahun 2018, Antlers telah berinvestasi di 600 startup dari berbagai industri dan teknologi. Di Indonesia, Antler yang baru masuk di awal 2022 sudah berinvestasi ke-25 startup. Kini, Antler menargetkan untuk berinvestasi ke lebih dari 30 startup sepanjang tahun 2023.

Secara global, Antler berencana untuk berinvestasi ke 6.000 startup di dunia pada tahun 2030.***

Pantau berita-berita DeskJabar lainnya di GOOGLE NEWS

Editor: Yedi Supriadi

Tags

Terkini

Terpopuler