Level PPKM Diturunkan, Geliat Ekonomi Tasikmalaya Meningkat dan Inflasi Menurun

3 Desember 2021, 15:40 WIB
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya Darjana paparkan perkembangan ekonomi Tasikmalaya /Kabar-Priangan. Com/

DESKJABAR-  Geliat ekonomi di Tasikmalaya kembali tumbuh setelah status PPKM di wilayah ini turun ke level 2.

Perekonomian masyarakat di Tasikmalaya terus tumbuh dan itu berdampak pada penekanan inflasi di Tasikmalaya yang menurun jika dibanding bulan sebelumnya.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya Darjana mengatakan, pada bulan November 2021 tingkat inflasi di Tasikmalaya mencapai 0,17 persen. Sedangkan pada bulan sebelumnya inflasi sebesar 0,3 persen.

Baca Juga: MUNGKINKAH Kasus Pembunuhan Subang Terkait Dana BOS Rp 1 Miliar, Ada Oknum yang Kelabakan.

"Signal inflasi ini menunjukkan mulai bergeliatnya ekonomi di Priangan Timur sebagai dampak dari pelonggaran status PPKM Tasikmalaya," kata Darjana Jumat 3 Desember 2021.

Kopi salah satu komoditi yang turut meningkatkan ekonomi di Tasikmalaya dan juga menunjukan gaya hidup masyarakat Tasikmalaya dalam hal ini Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, sudah meningkat.

Masyarakat sudah leluasa untuk melakukan aktivitas di luar rumah seperti menikmati suasana penyedia makan minum, termasuk menikmati kopi di cafe.

Tingkat kunjungan masyarakat ke cafe dan restoran di Kota Tasikmalaya terus meningkat. Masyarakat di Tasikmalaya sudah menganggap kopi sebagai gaya hidup.

Akibatnya, indek harga konsumen di Tasikmalaya terus meningkat dan inflasi menurun menjadi hanya 0,17.

Baca Juga: PRESIDEN JOKOWI Main Badminton Bareng Jojo, Netizen Ramai Ramai Tanya Bonus Piala Thomas 

Saat ini Kabupaten Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya dan Ciamis masuk PPKM level 2 sedangkan untuk Pangandaran dan Kota Banjar sudah masuk level 1.

Pemerintah sudah mulai melakukan  pelonggaran terhadap masyarakat sehingga kunjungan masyarakat terhadap cafe mengalami peningkatan.

Darjana juga mengatakan bahwa terjadinya inflasi didorong oleh komoditas volatile food yang antara lain telur ayam dan minyak goreng. Itu terjadi akibat meningkat nya permintaan masyarakat setelah mereka menerima banyak bantuan dari pemerintah.

Komoditas Core Inflation juga turut menekan inflasi seperti Semen, Emas Perhiasan dan Kopi. Sedangkan komoditas volatile food yang menyumbang deflasi adalah bawang merah, tomat, daging ayam ras, kangkung dan jeruk. Mengingat komoditas tersebut pasokannya masih tercukupi.

Baca Juga: LEWAT 100 HARI Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Yosep Berupaya Tegar Menghadapi Kesedihan

Buka obyek wisata

Sementara itu Walikota Tasikmalaya H Muhammad Yusuf mengakui geliat ekonomi di Tasikmalaya mulai tumbuh. Pemerintah sudah membuka kembali obyek-obyek wisata di Kota Tasikmalaya.

Bahkan kunjungan masyarakat ke cafe dan restoran sudah meningkat dan itu bisa dilihat dari banyaknya warga luar kota Tasikmalaya yang menikmati makanan di Tasikmalaya. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Kabar Priangan

Tags

Terkini

Terpopuler