DESKJABAR – Suasana bisnis tembakau Jawa Barat 2021, berikut gambaran panen dan harga pada musim kemarau diantaranya terihat dari Kabupaten Garut.
Sejak sepekan terakhir, bisnis tembakau Jawa Barat mulai ramai pengiriman ke sejumlah tujuan pemasaran.
Ada pun bisnis tembakau Jawa Barat tahun 2021 untuk musim kemarau, diperoleh gambaran masa panen dan harga dari Garut, Selasa, 31 Agustus 2021.
Kepala Bidang Pengembangan dan Perlindungan Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat, Hermin Karlina, melakukan kunjungan ke Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, sekaligus menyerahkan bantuan pompa air untuk kelompok tani tembakau, TiHotHat, Desa Sukakarya, Senin, 30 Agustus 2021.
Baca Juga: Produksi Benih Kentang Berkualitas Ditingkatkan untuk Memenuhi Kebutuhan Usaha Pertanian
Dalam kunjungan ke lokasi tersebut, Hermin Karlina didampingi Kepala Seksi Pengendalian Perkebunan, Mochamad Sopian Ansori, sekaligus mengamati gambaran bisnis dan harga tembakau, khususnya di Garut.
Musim panen tembakau di Garut pada musim kemarau tahun 2021 kini mulai mengalir, dimana bisnis komoditas tersebut tetap bagus harga dan pasar nya.
Sebagai gambaran, produksi dan bisnis tembakau Jawa Barat pada tahun 2020 dengan pasaran dan harga sangat bagus diperkirakan berlanjut pada 2021 ini.
Saat ini, harga tembakau 1 kg kering sekitar Rp 70-80rb/kg daun atas, daun bawah 30rb/kg, serta daun tengah Rp 40-50rb/kg.
Baca Juga: Minat Petani dan Masyarakat Mengikuti Vaksinasi di Utara Karawang Cukup Tinggi
Menurut Hermin Karlina dan Sopian Ansori, yang berbincang-bincang dengan Ketua Kelompok Tani TiHotHat, Iskandar, bahwa produksi tembakau di Banyuresmi, Garut, pada tahun 2020 rata-rata 1,3 ton musim/hektare dengan harga Rp 73 ribu/kg.
Ada pun penjualan tembakau seperti biasa, diambil bandar atau dikirim ke Temanggung, Jawa Tengah, sesuai perjanjian bisnis.
Dari obrolan, diperoleh informasi, pada tahun 2020, para petani tembakau di Garut lebih untung dari bisnis mereka dari harga diperoleh.
Namun untuk tahun 2021, ada kekhawatiran tertahan di jalan karena pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) diperpanjang lagi.
Baca Juga: Penambangan Emas Liar di Perkebunan Menjadi Masalah Serius Bagi Lingkungan di Jawa Barat
Diperkirakan, produksi dan bisnis tembakau kemungkinan menjadi sekitar 1 ton/hektare, karena anomali iklim saat kemarau banyak hujan.
Diperoleh pula informasi, bahwa bisnis tembakau Jawa Barat, khususnya di Garut tidak terpengaruh pandemi Covid-19.
Tantangannya, bisnis tembakau hanya terhalang PPKM diperpanjang saja, untuk pengiriman ke luar Jawa Barat.
Baca Juga: Perkebunan Cipetir, Sukabumi, Tempat Populasi Kelelawar Vampir
Penanaman tembakau di Jawa Barat awal tahun 2021 umumnya dilakukan pada Februari sampai April, dimana kemudian terjadi perbedaan rendemen.
Khusus untuk penanaman bulan April 2021, menurut Hermin Karlina dan Sopian Ansori, pertumbuhan kurang karena air mulai berkurang.
Namun hasil penanaman April, diperkirakan hasil rendemennya menjadi bagus.
Sebagai perbandingan, presentase rendemen tembakau Jawa Barat yang dipanen saat musim hujan adalah 13 persen, sedangkan yang dipanen saaat kemarau rendemennya sekitar 18 persen per 1 kwintal basah. ***