Harga Kedelai di Jawa Barat Kembali Terkendali Melalui Pasokan Bersubsidi

18 Agustus 2021, 16:56 WIB
Penyaluran kedelai bersubsidi pemerintah ke Jawa Barat /Dok Kopti Bandung

DESKJABAR – Harga kedelai di Jawa Barat kini terkendali setelah Kementerian Pertanian melalui Puskopti Jawa Barat menyalurkan pasokan bersubsidi.

Manajer Kupskopti Jawa Barat, Rudiana, di Bandung, Kamis, 18 Agustus 2021, menyebutkan, bahwa pasokan kedelai bersubsidi dari Kementerian Pertanian tersebut membantu dalam hal ongkos kirim.

Menurut dia, bahwa penyaluran kedelai bersubsidi itu dilakukan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat.

Dengan adanya pasokan kedelai bersubsidi tersebut, katanya, harga kedelai di pasaran dapat kembali ke angka kepada Rp 9.000-an/kg dari semula Rp 10.000-an/kg.

Menurut Rudiana, bahwa para anggota Kopti di Jawa Barat yang memperoleh alokasi kedelai bersubsidi tersebut umumnya berasal dari yang aktif.

Baca Juga: Meski Harga Naik, Disdagin Kota Bandung Tegaskan Stok Kacang Kedelai Aman

Sebanyak 265 ton kedelai bersubsidi diterima di Jawa Barat difasilitasi Pusat Distribusi dan Akses Pangan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian.

“Semuanya sudah disalurkan sampai akhir Juli 2021 lalu. Manfaatnya lebih kepada menjadi ringan ongkos kirim, sehingga harga dijual di pasar kembali normal,” ujar Rudiana.

Menurut Rudiana, sebenarnya penyaluran kedelai bersubsidi dari Kementerian Pertanian itu juga dilakukan ke Cilegon, Banten.

Kepala Bidang Distribusi dan Ketersediaan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Lili Iskandar, membenarkan, bahwa penyaluran pasokan kedelai bersubsidi dari Kementerian Pertanian itu sudah selesai dilakukan Juli 2021.

Baca Juga: Harga Kedelai Naik, Pengrajin Tahu-Tempe Jabar Mengamacam Mogok Beroperasi

Disebutkan, komoditas kedelai diketahui memang tak jarang muncul gejolak harga. Padahal, keperluan kedelai sangat tinggi, dimana penggunananya untuk makanan tahu, tempe, dll, yang merupakan makanan keseharian.

Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat sudah beberapa kali melakukan penyaluran bantuan kedelai bersubsidi dari Kementerian Pertanian.

Penyaluran dilakukan melalui Puskopti (Pusat Koperasi Tahu dan Tempe Indonesia) wilayah, misalnya di Bandung, Tasikmalaya, Cianjur, dll.

Cepat laku

Kedelai lokal dinilai sebenarnya merupakan komoditas yang cepat laku di pasaran, karena para peminatnya dari usaha olahan makanan sangat banyak.

Baca Juga: Jawa Barat Melakukan Gerakan Penanaman Kedelai Tahun 2021 Dicanangkan di Kabupaten Kuningan

Namun karena minat petani mengusahakannya tak setinggi tahun 1980-an lalu, membuat pasokan kedelai lokal sulit ditingkatkan kembali. Apalagi, ketergantungan terhadap kedelai impor sudah tinggi hanya karena harga lebih murah.

Ketua Puskopti Jawa Barat, Asep Nurdin, menyebutkan, aneka usaha olahan pangan sebenarnya lebih meminati kedelai lokal, misalnya produksi tahu, tempe, tauco, kecap, dll.

Namun karena pasokan tak sebanyak dahulu dan pasokan produksi cepat habis, atau kadang-kadang tak ada, katanya, membuat pengguna menjadi harus berupaya secara cepat memperolehnya. Pada akhirnya, para pengguna menjadi memilih kedelai impor, misalnya asal Amerika dan Brazil. ***

 

Editor: Kodar Solihat

Tags

Terkini

Terpopuler