Upaya Turunkan Harga Daging Sapi, Indonesia Berencana Impor Sapi asal Meksiko

20 Januari 2021, 16:44 WIB
Ternak sapi lokal /DeskJabar/Kodar Solihat

DESKJABAR – Indonesia mempertimbangkan akan mengimpor sapi asal Meksiko, dan sapi slaughter asal Australia, sebagai salah satu upaya solusi stabilisasi harga daging sapi.

Sebab, pemerintah mengkhawatirkan harga daging sapi dikhawatirkan semakin mahal sampai Februari 2021 depan.

Kabar diperoleh, bahwa pihak importir sapi sudah memperoleh harga sangat tinggi dari pemasoknya asal Australia sejak  hampir setahun terakhir.

Hasil rapat koordinasi bersama Direktorat Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, dengan topik bahasan, "Stabilitas Harga Daging Sapi", dipimpin Dirjen Perdagangan Dalam Negeri,  Syailendra, pada Selasa, 19 Januari 2021.

Baca Juga: Upaya Turunkan Harga Daging Sapi, Pemerintah Membuka Dialog dengan Pedagang

Risalah hasil rapat tersebut diperoleh DeskJabar melalui Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Jafar Ismail, Rabu, 20 Januari 2021, pihak pemerintah melihat pentingnya stabilisasi harga mengutamakan dahulu ketersediaan pasokan daging sapi kepada masyarakat.

Dalam stabilisasi harga dan kecukupan ketersediaan sapi siap potong, pemerintah dalam waktu dekat melalui Kementerian Perdagangan akan melakukan pemberian izin kepada para importir untuk melakukan impor sapi dari negara Meksiko dan sapi slaugther dari Australia.

Diantara catatan penting, adalah upaya menjaga harga daging stabil untuk periode jangka pendek. Walau pun dengan level harga lebih tinggi dari periode sebelumnya.

“Kami tidak bisa memaksakan pedagang mesti harus berdagang walau harus menanggung kerugian.  Juga tidak mempersalahkan jika pedagang daging sapi tidak berdagang karena itu pilihan,” ujar Syailendra.

Baca Juga: Pedagang Daging Sapi Jabodetabek Berencana Mogok Jualan, IKAPPI Keluarkan Imbauan Ini

Penyebab

Disebutkan, penyebab stabilisasi harga tinggi, karena pihak importir sapi mendapatkan harga yang sudah sangat tinggi  dari negara produsen seperti Australia per Juli 2020 sudah pada posisi 3.6 dolar AS/kg bobot hidup sapi bakalan.

Bahkan diprediksi,  harga per bulan Januari - Februari 2021 sudah masuk pada posisi 3.9 dolar Amerika/kg bobot hidup sapi bakalan. Ini belum termasuk biaya-biaya bongkar muat pelabuhan dan transfortasi angkutan.

Menurut Syailendra, kenaikan harga terjadi sejak Juli 2020 s.d Januari 2021 sudah mencapai Rp. 13.000/kg pembelian sapi bakalan dari Australia.

Baca Juga: Kejati Jabar Menahan Pegawai Kementrian PUPR, Tersangka Diduga Terlibat Kasus Korupsi

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri tersebut meminta kepada pihak Gapuspindo sementara waktu untuk jangka 2 bulan kedepan tidak ada kenaikan harga lagi timbang hidup sapi di feedlot, yaitu dengan harga Rp. 47.000,- s/d 48.500,- tertinggi setara dengan harga karkas Rp. 95.000,- s/d 98.000,-/kg tertinggi.

Pemerintah melalui Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, segera memberikan pengumuman terkait kenaikan yang bersifat anomali bahwa harga jual daging sapi di tingkat pengecer/pedagang daging Rp. 130.000/kg. ***

 

 

 

 

 

Editor: Kodar Solihat

Tags

Terkini

Terpopuler