Network
DESKJABAR - Bagi penyuka jajanan berat tua atau muda seperti bubur beras, mie baso dan lainnya pasti mengenali mangkuk yang digunakanya, salah satunya mangkuk lukisan ayam jago.
Ternyata mangkuk lukisan ayam jago dijadikan ikon Google Goodle.
Diketahui lukisan ayam jago di mangkuk tersebut sudah berumur 500 tahun.
Perjalanan panjang yang mengalami revolusi generasi ke generasi mangkuk ayam jago menyimpan sejarah unik.
Baca Juga: 8 Dampak Buruk Emosi Berlebihan dan Stress Ketika mengandung, Ibu Hamil Harus Memahami
Pada 12 September 2022 ini mangkuk lukisan ayam jago khas Lampung resmi menjadi ikon Google Goodle.
Dalam catatan sejarah yang dikutip dari PikiranRakyat.com dengan judul Sejarah Desain Mangkuk Ayam Jago, rilis 12 September 2022 menulis.
Bahwa di tahun 2014 sebuah mangkuk dilelang dengan harga sangat fantastis yaitu 500 miliar rupiah, dan di mangkuk tersebut ada lukisan ayam jago.
Warna bulu ekor dan sebagian badannya di dada bawah serta punggung dekat ekor, hitam.
Sedangkan dari sebagian punggung ke leher hingga kepala warna bulunya kuning keemasan.
Sementara dibagian muka dan pial atau jengger serta gelambir juga cuping telinga warnanya merah.
Lain hal dengan paruh serta mata berwarna hitam.
Diketahui lukisan ayam jago di mangkuk tersebut adalah salah satu mangkok milik kaisar ke-8 Dinasti Ming, Kaisar Chenghua Tiongkok,.memerintah pada tahun 1965 hingga 1987.
Dari data sejarah yang tertulis Kaisar Chenghua menyukai kaligrafi dan lukisan.
Dalam buku sejarah disebutkan Kaisar Chenghua tertarik saat melihat lukisan ayam. Dari situlah sang kaisar membuat mangkok dengan gambar ayam.
Pembuatan lukisan ayam itu berkaitan dengan sang kaisar saat mengawali masa pemerintahannya di tahun ayam.
Perlu diketahui pula mangkuk yang dijadikan media lukisan ayam bukanlah mangkuk tapi cangkir.
Sehingga muncul istilah atau sebutan cangkir ayam.
Lukisan atau gambar pada seni porselen Tiongkok masa itu terdapat maknanya. Selain ayam jago, di cangkir tersebut juga ada gambar ayam betina dan anak ayam.
Makna dari gambar tersebut adalah kemakmuran, banyak anak, dan kekayaan yang melimpah.
Di zaman Dinasti Qing tahun 1644 hingga 1911, mangkuk gambar ayam sudah menjadi alat makan di kalangan umum dan digunakan masyarakat kelas menengah ke bawah.
Selain lukisan ayam di mangkuk, ada lukisan bunga peony dan tanaman pisang. Kedua tanaman tersebut mempunyai arti masing-masing.
Baca Juga: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 45 Dibuka! Klik Gabung Gelombang, Simak Tips Lolos Prakerja!
Bunga Peony melambangkan kemakmuran, sedangkan daun pisang melambangkan kemakmuran keluarga dan tujuan yang besar karena daunnya lebar.
Diaspora ( istilah yang merujuk kepada bangsa atau penduduk etnis yang terpaksa atau terdorong untuk meninggalkan Tanah Air etnis tradisional merekal )Tionghoa terjadi tahun 1800-an hingga 1949.
Emigrasi massal dari Tionghoa menuju ke Asia Tenggara yang sebagian besar disebabkan karena perang dan kelaparan di Tiongkok.
Warga yang melakukan emigrasi ini pun membawa budaya mereka ke negara tujuan termasuk mangkuk ayam.
Karena itu, mangkuk ayam menjadi populer di negara-negara Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand bahkan Indonesia sekalipun.
Popularitas mangkuk ayam di Indonesia terus meningkat karena sering dijadikan souvenir, hadiah saat membeli msg/penyedap.
Tak heran jika melihat bagian dalam mangkuk ayam, biasanya ada logo merk penyedap.
Demikian sekilas sejarah mangkuk ayam hingga menjadi viral saat ini.***
