Berburu Masakan Sunda Buhun di Rumah Makan Saung Panyawah, Cisayong Tasikmalaya

13 Februari 2023, 12:41 WIB
Menu Makanan yang disajikan di RM Panyawah, biasanya terdiri dari 30 lebih menu masakan Sunda /Dicky Harisman/DeskJabar.com/

DESKJABAR - Saung Panyawah dalam bahasa Sunda berarti saung atau gubug tempat para petani beristirahat.

Saung untuk para petani ini kemudian diangkat menjadi nama Rumah Makan yang ada di jalan raya Cisayong - Tasikmalaya bernama RM Saung Panyawah.

Rumah Makan ini sudah ada sejak enam tahun lalu di Tasikmalaya, namun para pelanggannya tak pernah berhenti hingga saat ini.

Apa yang menarik dari Rumah Makan ini sebetulnya? Rumah Makan yang sudah beroperasi sejak tahun 2017 ini benar-benar sangat nyunda.

Baca Juga: 26 Link Twibbon Valentine 2023 GRATIS: Keren dan Cantik Cocok untuk Media Sosial Anda

Baca Juga: 2 Rekomendasi Rumah Makan Khas Sunda di Tasikmalaya: Sama-Sama Enak, yang Satu Langganan Artis dan Pejabat

Sedikitnya ada 30 jenis masakan Sunda yang ditawarkan di Rumah Makan ini.

Menu makanan Sunda yang selalu tersedia seperti sayur lodeh, sayur jantung, sayur tahu, oseng-oseng, goreng paru, gepuk, semur jengkol dan masih banyak lagi.

Sejak mulai buka pada pukul 08.00, Rumah Makan ini penuh dipadati pelanggan yang datang tidak hanya dari daerah Cisayong hingga Ciawi saja.

Banyak karyawan dari kota Tasikmalaya yang sengaja makan siang di sini, Mereka biasanya memburu nasi piritan yang dicampur dengan ati ampela ayam

Nasi piritan yang dijual seharga Rp 12.000 untuk satu porsi makan ini memang menjadi primadona menu di sini.

Selain itu pengunjung juga bisa menikmati gule  tutut yang harganya hanya Rp 5.000 per porsi. Pendek kata makan disini tak akan menguras kantong Anda.

Yang istimewa lagi dari olahan makanan di RM Saung Panyawah adalah nasi akeul 100% nya. Karena memang pembuatan nasi di Rumah Makan ini dibuat menggunakan dandang (seeng) tembaga dengan kayu bakar sebagai bahan bakarnya.

Baca Juga: Jelang Lawan PSM Makassar, Marc Klok Ingin Perpanjang Rekor Tak Terkalahkan Persib Bandung

Memasaknya tidak di dapur di bagian belakang sebagai mana lazimnya Rumah Makan, namun dimasak di belakang meja tempat menu makanan dipajang.

Hingga pengunjung bisa melihat proses memasak nasi yang bagi anak milenial mungkin hal yang baru dilihatnya.

Nasi yang sudah matang kemudian diakeul dengan menggunakan cukil (centong) yang terbuat dari kayu.

Konon nasi yang dimasak dengan menggunakan kayu bakar dan terlebih dahulu diakeul menghasilkan nasi yang lebih pulen hingga makan menjadi lebih "mirasa".

Tak hanya menu makanannya saja, di Rumah Makan ini juga dijual jajanan tradisional Sunda baheula seperti kue cuhcur, lapis dan lain sebagainya.

Setelah bersantap, pengunjung bisa melanjutkan acara santai dengan memesan kopi hawu yang ada di RM Saung Panyawah.

Secara operasional, Rumah Makan ini tutup hingga pukul 19.00 WIB. Namun di akhir pekan, Rumah Makan ini tutup lebih awal, karena biasanya sampai sore hari, makanannya keburu habis diserbu para pelanggan.

Baca Juga: Resep Lontong Isi Sambal Oncom, Enak, Gurih, dan Pedas, Cocok Jadi Menu Jamuan Arisan, Begini Cara Membuatnya

Rumah Makan ini dilengkapi dengan tempat parkir yang luas, belasan saung lesehan dan Aula serbaguna yang bisa disewa untuk acara pernikahan atau acara lainnya.

Jika datang dari arah Bandung sebelum masuk Cisayong, posisi Rumah Makan ini ada di sebelah kiri.

Bagi yang tak ingin kehabisan untuk menikmati lezatnya nasi piritan disini, datanglah lebih awal.

Sebab jika datang di atas pukul 11.00 siang, alamat anda akan kehabisan nasi piritan yang memang banyak diminati pelanggan Rumah Makan Saung Panyawah.***

Editor: Zair Mahesa

Tags

Terkini

Terpopuler