Ir Angga Marditama, ST, MT, IPM, ASEAN Eng, APEC Eng, Terima Sertifikat dan Medali APEC Engineer Register

- 15 Januari 2024, 13:52 WIB
Sosok Ir Angga Marditama Sultan Sufanir.
Sosok Ir Angga Marditama Sultan Sufanir. /Dok. Pribadi/
 
DESKJABAR - Ir. Angga Marditama Sultan Sufanir, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng., APEC Eng. merupakan Dosen Politeknik Negeri Bandung (POLBAN) yang pertama meraih pengakuan keinsinyuran di tingkat internasional berupa sertifikasi Asia-Pacific Economic Cooperation Engineer Register dalam bidang Teknik Sipil (dengan gelar APEC Eng.) 
 
Gelar tersebut didapatkan dari APEC Engineer Register Indonesia Monitoring Committee Persatuan Insinyur Indonesia (PII). 
 
Sertifikat dan medali APEC Engineer Register tersebut disampaikan belum lama ini dalam suatu rangkaian kegiatan Rapat Pimpinan Nasional Persatuan Insinyur Indonesia tahun 2023 yang bertempat di Auditorium Wira Sabha Universitas Udayana di Bukit Jimbaran Bali. 
 
 
APEC Engineer adalah sertifikasi di bawah naungan Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC). 
 
Perjanjian APEC dibuat antara sejumlah negara APEC dengan tujuan untuk mengakui kesetaraan substansial kompetensi profesional di bidang teknik.
 
Saat ini APEC memiliki 21 anggota, yaitu: Indonesia, Australia, Brunai Darussalam, Kanada, Chili, Republik Tiongkok, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Papua Nugini, Peru, Philipina, Rusia, Singapura, Taiwan, Thailand, Amerika Serikat, Vietnam, Hong Kong, Jepang, dan Korea Selatan.
 
Dengan adanya APEC Engineer, dapat memastikan bahwa insinyur profesional memiliki kesempatan untuk mendapatkan pengakuan profesional di kawasan APEC sehingga berkontribusi terhadap globalisasi layanan teknik profesional. 
 
Hal ini memberikan manfaat khusus bagi perusahaan-perusahaan teknik yang memberikan layanan kepada negara-negara APEC lainnya, juga memberikan nilai tambah bagi individu yang mungkin ingin bekerja di negara-negara APEC tersebut. 
 
 
Pengakuan ini menjadi salah satu capaian penting sebagai Insinyur Profesional yang dapat menjadi motivasi bagi dosen lainnya untuk memperoleh capaian rekognisi tingkat internasional, khususnya di Politeknik Negeri Bandung. 
 
Sehingga eksistensi dan karyanya dapat diakui dan bermanfaat baik secara nasional maupun internasional, di mana hal ini merupakan pemenuhan salah satu Indikator Kinerja Utama (IKU) Program Kampus Merdeka yang harus dicapai Perguruan Tinggi di Indonesia.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x