Tak lama setelah merampungkan album ’Ilusi Pagi’ di tahun yang sama Atiek CB mendapatkan kontrak dari perusahaan rekaman bergengsi waktu itu, Purnama Record.
Sebuah perusahaan rekaman yang banyak mendukung rekaman artis-artis besar di industri musik Indonesia.
Dalam penggarapan album nya, Atiek CB dipertemukan dengan beberapa musisi yang sudah punya nama besar seperti Erwin Gutawa yang merupakan penata musik dan bassis dari kelompok Jazz, Karimata.
Album Atiek CB bertajuk ‘Transisi’ merupakan album transisi bermusik dari Atiek CB setelah menggarap beberapa album sebelumnya dengan warna musik Pop.
Lagu hits ‘Risau’ yang ditulis penulis besar sekelas Cecep AS sontak membuat namanya melambung ke jenjang kepopuleran. Sebuah lagu yang mengandalkan puitisasi lagu, aransemen lagu yang apik dan cara nyanyi Atiek yang ekspresif menjadikan lagu ini cepat populer.
Radio-radio swasta di Indonesia kala itu menempatkan lagu ‘Risau’di tangga lagu nomor satu selama berminggu-minggu di awal tahun 1985.
Ada satu moment saat Atiek CB membuat foto cover untuk kaset album ‘Transisi’, Farid Hardja yang berada di lokasi meminjamkan kacamata hitam miliknya dan semua orang di sekitarnya sepakat Atiek CB cocok dengan gaya itu.
Pada tahun yang bersamaan Atiek CB terlibat di proyek-proyek album lain seperti proyek musik Suara Persaudaraan (Super) yang merupakan sebuah proyek garapan James F Sundah uang terinspirasi sukses proyek rekaman USA For Africa yang melibatkan puluhan musisi dan penyanyi Indonesia, Atiek dipertemukan dengan Nicky Astria dan Ikang Fawzi menyanyikan lagu "Ku Ajak Kau Kembali".