Inilah Sejumlah Tuntutan Hukum, Setahun Pasca Kematian Kobe Bryant

- 26 Januari 2021, 22:11 WIB
Kobe Bryant
Kobe Bryant /commons.wikimedia.org/Keith Allison/

 

DESKJABAR – Tanggal 26 Januari 2021 tepat satu tahun kecelakaan helikopter yang menewaskan legenda NBA Kobe Bryant. Kecelakaan mengejutkan ini meninggalkan banyak kasus tuntutan hukum.

Seperti diketahui, pada 26 Januari 2020, publik Amerika dikejutkan dengan kecelakaan pesawat helikopter yang menewaskan Kobe Bryant dan putrinya Gianna, dan enam penumpang lainnya di Calabasas, Kalifornia.

Satu tahun setelah kecelakaan helikopter memunculkan berbagai tuntutan hukum yang perlahan-lahan sudah masuk ke pengadilan.

Baca Juga: Ini Alasan Dewan Tyneside Inggris Geram Gara-Gara Rumput Pampas

Setidaknya ada 10 kasus tuntutan hukum telah diajukan sejak helikopter itu jatuh pada 26 Januari 2020 di Calabasas, Kalifornia.

Kasus hukum tersebut, termasuk tuntutan yang diajukan oleh janda Vanessa Bryant dan keluarga korban lainnya kepada perusahaan yang menjalankan helikopter tersebut, hingga kasus hukum yang menyangkut pengambilan foto ilegal oleh petugas di Departemen Sheriff County Los Angeles.

Inilah kasus tuntutan hukum yang sedang berjalan pasca kecelakaan helikopter tersebut:

Baca Juga: Barcelona Terancam Bangkrut, Memiliki Utang Besar Akibat Masalah Ini

Kelalaian pilot

Sebulan setelah kecelakaan, istri Kobe Bryant mengajukan tuntutan ganti rugi jutaan dolar kepada perusahaan Island Express Helicopters, Inc, atas kecelakaan itu.

Tuntutan juga ditujukan kepada pilot Ara George Zobayan, yang tewas pada kecelakaan tersebut.

Helikopter Silorsky S-76B , yang membawa delapan penumpang, termasuk putri Kobe Bryant, Gianna yang berusia 13 tahun, ke tempat pertandingan tim bola basket remaja, turun ke lereng bukit setelah terbang dengan kecepatan 180 mil per jam melalui kabut tebal.

 Baca Juga: Pemkot Bandung Membantu Pasarkan Produk UMKM Saat Pandemi Covid-19

Vanessa menuding Zobayan lalai karena tidak mencari data cuaca yang memadai dan tidak membatalkan penerbangan saat mengetahui kondisinya.

Tiga keluarga korban lainnya bergabung dengan Vanessa dalam mengajukan tuntutan bulan April terhadap Island Express.

Pengawas lalu lintas udara

Pada bulan Agustus 2020, Island Express mengajukan tuntutan terhadap dua pengawas lalu lintas udara yang mengklaim bahwa mereka melakukan serangkaian kesalahan yang menyebabkan Zobayan jatuh.

Administrasi Penerbangan Federal pada saat itu menolak berkomentar tentang proses pengadilan yang tertunda.

Baca Juga: BWF World Tour Final 2020, Praveen Jordan-Melati Daeva Oktavianti Diharapkan Bisa Lewati Penyisihan Grup

Skandal foto ponsel

Sementara itu, Vanessa dan keluarga korban juga mengajukan tuntutan hukum yang menuduh delapan deputi di kantor Sheriff LA mengambil foto jenazah korban, serta lokasi jatuhnya, dan kemudian membagikannya kepada orang lain.

Seorang deputi bahkan diduga telah menunjukkan foto-foto grafis tersebut di sebuah bar di Norwalk.

Gugatan Vanessa pada bulan September menuduh foto-foto itu melanggar privasi dan bahwa dia hidup dalam ketakutan bahwa suatu hari dia dan anak-anaknya akan melihat foto-foto mengerikan itu secara online.

Baca Juga: Jokowi Jalani Penyuntikan Kedua Vaksin Covid-19 Rabu Besok, Tempatnya tak Lagi di Teras Istana

Gugatannya juga mengkritik cara Sheriff County LA Alex Villanueva diduga mengamankan lokasi kecelakaan dan menangani para deputinya sesudahnya, hanya memerintahkan mereka untuk menghapus foto dalam upaya untuk "menutupi" skandal tersebut.

Situasi tersebut mendorong California untuk mengesahkan undang-undang pada bulan September yang menjadikannya pelanggaran ringan bagi responden pertama untuk mengambil foto tidak sah dari almarhum di lokasi kecelakaan atau tempat kejadian perkara.

Tuntutan karena diturunkan dari jabatannya

Tuntutan hukum juga dilakukan oleh seorang kapten pemadam kebakaran LA Tony Imbrenda, terhadap LA County pada bulan November 2020.

Dia  mengklaim bahwa ia dicopot secara tidak adil sebagai juru bicara pemadam kebakaran karena menolak untuk menyerahkan ponsel pribadinya selama skandal foto.

Baca Juga: Ambroncius Nababan Ditetapkan Tersangka Konten Rasis Terhadap Natalius Pigai

Imbrenda mengklaim bahwa dia dan rekannya mengambil foto dari tempat kejadian sebagai bagian dari pekerjaan mereka, seperti rutinitas, dan atasan tidak memberitahunya bahwa itu tidak diperbolehkan juga tidak ada kebijakan yang melarang fotografi dalam keadaan darurat.

Namun, penurunan pangkat yang diakibatkannya membuat dia hanya menerima besaran gaji setengahnya.

Vanessa dituntut ibunya sendiri

Kasus hukum juga ditujukan kepada istri Kobe Bryant, Vanessa, yang pada Desember 2020, dituntut ibunya sendiri, Sofia Laine.

Baca Juga: Pemulihan Ekonomi tak Sekadar Menaikkan Anggaran, Ini Kata Pelaku Usaha

Laine mengklaim bahwa Kobe Bryant telah berjanji untuk merawatnya tanpa batas waktu. Tetapi setelah kematiannya, Vanessa tidak memegang komitmen itu dan bahkan mengatakan kepada ibunya untuk pindah dari rumah tempat Kobe mengizinkannya tinggal.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x