Muhammad Rizqan Akbar, Usaha Kuliner Harus Berinovasi agar Bisa Bertahan di Masa Pandemi

- 8 Januari 2021, 17:57 WIB
MUHAMMAD Rizqan Akbar
MUHAMMAD Rizqan Akbar /Dok. Pribadi/

DESKJABAR - Pandemi virus corona memang jangan dijadikan alasan untuk menyerah. Justru kondisi yang membuat banyak orang berdiam diri di rumah sesungguhnya dapat menjadi peluang usaha bagi yang mampu memanfaatkannya.

Muhammad Rizqan Akbar (28) membuktikannya. Ketika pandemi Covid-19 melanda negeri ini sehingga pendapatan utama dari bisnis menurun, ia mencoba untuk membuka sumber penghasilan lain. Ia memanfaatkan garasi rumah sebagai tempat usaha baru, yaitu frozen food.

"Karena keluarga saya banyak yang bergelut di bidang kuliner, saya memanfaatkan produk keluarga saya dan mengemasnya menjadi brand baru dalam bentuk frozen food. Produk ini dijual secara offline dan juga online," tuturnya saat diwawancarai Desk Jabar melalui surat elektronik.

Baca Juga: Kadar Bintara Pilih Olahraga Berjalan Kaki Selama Pandemi Belum Mereda

Ia memulai bisnis frozen food tersebut April 2020. Tak hanya garasi, ruangan tengah rumahnya pun menjadi penuh dengan barang-barang keperluan bisnis dan persiapan untuk packing produk.

"Bahkan untuk jalan saja cukup sulit untuk melewati ruang tengah rumah," ucap Muhammad Rizqan Akbar menjelaskan.

Ia pun menyaksikan Kota Bandung yang ia cintai, ikut terimbas dampak pandemi Covid-19. Usaha kuliner yang digeluti keluarganya menurun karena konsep dine-in sangat dibatasi.

Pemuda yang menyukai musik ini kemudian mengamati bagaimana pandemi membawa perubahan ke gaya hidup banyak orang. Orang-orang mengurangi kunjungan ke rumah makan dan kafe dan lebih banyak mencari makanan via smartphone.

Baca Juga: Prinsip Cuham, Bersepeda Itu Memang Baik, Tapi Menjaga Diri Lebih Baik

Oleh karena itu, Muhammad Rizqan Akbar beranggapan usaha kuliner di masa pandemi mau tak mau harus bisa berinovasi, berubah format atau bentuknya menjadi take-away atau via online agar bisa bertahan di era pandemi Covid-19.

"Selain itu, ada juga makanan yang bisa dihangatkan di rumah untuk lebih memberikan rasa aman kepada konsumen. Konsep frozen food yang take-away, online, dan dihangatkan di rumah sangat sesuai dan aman di masa pandemi seperti ini," tutur Muhammad Rizqan Akbar.

MUHAMMAD Rizqan Akbar
MUHAMMAD Rizqan Akbar

Mengisi waktu senggang dengan menulis

Pemuda yang hobi sepak bola itu terbiasa mengisi waktu senggangnya dengan menulis. Sudah enam buku yang ia hasilkan.

Sebuah novel remaja berjudul "Weif", bercerita tentang anak muda introvert, tentang pertemanannya, cintanya, dan cita-citanya.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Tidak Mau Divaksin Selain Merugikan Diri Sendiri Juga Orang Lain

Buku lain berjudul "Pena Yang Jatuh", "Syair Semesta", dan "Daun-Daun Yang Berserakan" yang berisi kumpulan catatan, makna, dan hikmah kehidupan.

Ia juga menulis buku "Merenung di Ruang Tengah" yang berisi uraian catatan, makna, dan hikmah pengalaman hidupnya.

Buku terakhirnya, "Mencari Cahaya Dalam Cahaya", berisi pemikiran agama atau spiritual. Spesifiknya tentang pemikiran Muhammad Rizqan Akbar terhadap ayat-ayat suci Al-Qur’an.

Muhammad Rizqan Akbar mulai serius menulis sejak 2012 ketika masih kuliah. Buku yang berisi kumpulan catatan dan kutipan itu dibuat untuk menampung "ilham" terbaik atau menarik untuk dibagikan kepada orang lain.

Baca Juga: Kabar Baik, Vaksin Pfizer dan BioNTech Ampuh Melawan Varian Baru Virus Corona

Pemuda yang gemar olah raga sepak bola dan berjalan kaki ini membuat novel dengan tujuan yang sama, yaitu untuk membagikan pemikiran atau nilai-nilai kepada orang lain melalui media cerita.

Muhammad Rizqan Akbar pun menulis buku tentang Al-Qur’an karena sangat tertarik dengan ayat-ayat kitab suci. Ia berpendapat bahwa ayat-ayat Al-Qur’an itu mengandung makna yang sangat luas sekaligus dalam, bisa diinterpretasi dengan berbagai sudut pandang.

"Saya ingin memperlihatkan 'cahaya' Al-Qur’an itu melalui buku ini," ujar Muhammad Rizqan Akbar yang merupakan lulusan S-1 Fisika Universitas Padjadaran dan S-2 Astronomi ITB ini.

Menurut dia, ilmu Fisika dan Astronomi melatih dia untuk berpikir logis, runut, melatih imajinasi, mempertanyakan sesuatu, dan mengembangkan rasa ingin tahu.

Baca Juga: Info Covid-19, Total Konfirmasi di Indonesia Catat Rekor Baru, Tembus angka 800 Ribu Kasus

Baca Juga: Oded M Danial Terpapar Covid-19, Ini Pesan Mang Oded Kepada yang Pernah Berinteraksi Dengannya

Baca Juga: Oded M Danial Terpapar Covid-19, Ridwan Kamil Bersama Warga Mendoakan Kesembuhannya

"Sekolah yang saya jalani membentuk tools berpikir yang saya gunakan untuk menginterpretasi keseharian, alam, sosial, hingga agama yang dituangkan menjadi buku-buku yang saya tulis," tutur Muhammad Rizqan Akbar.

Ia merasa bangga karena buku novelnya pernah dijadikan tugas oleh guru bahasa Jepang kepada murid-muridnya untuk merangkumnya dengan bahasa Jepang.

"Karena muridnya banyak, penjualan bukunya menjadi lumayan banyak," ucap Muhammad Rizqan Akbar.***

Editor: Samuel Lantu

Sumber: Wawancara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah