DESKJABAR – Memiliki hobi traveling sejak masa remaja, tak menyangka jika profesi yang kini ditekuni Naning Fauziyah (43) sangat berkaitan erat dengan dunia traveling.
Kini dia sibuk mengurus perusahaan Travel Agent yang berbasis di Kota Batu Jatim dan tengah fokus pada Desa Binaan Wisata di daerahnya.
Seperti dituturkan Naning kepada DeskJabar, bahwa kegiatan traveling yang dimulainya sejak delapan tahun lalu awalnya berasal dari temannya yang seorang pemilik Travel Agent di Jawa Timur.
Diceritakannya saat itu, temannya perlu seorang Tour Leader untuk menemani tamu ke pulau Bali.
Karena hobi itulah meski awalnya sempat ragu, ibu tiga anak ini mengiyakan tawaran sang teman pergi ke Bali.
Menjadi Tour Leader atau pemandu wisata baginya ternyata pekerjaan yang mengasikan, selain karena lulusan S1 Universitas Brawijaya Malang itu punya kesempatan bisa jalan-jalan ke Pulau Bali, dia juga beroleh pengalaman pertama menjelaskan objek wisata kepada para tamu.
Dari pengalaman pertamanya menjadi pemandu wisata ke Bali itu berlanjut lagi saat Naning Fauziyah membawa tamu lagi ke Yogyakarta.
Kepalang tanggung, kegiatan traveling dia suka dan dia beroleh kepuasan saat membawa tamu-tamunya mengenal Indonesia.
Maka terjunlah Naning ke dunia traveling dengan membuka sendiri biro perjalanan bernama Farista Tour and Travel pada tahun 2015 lalu di Kota Batu Jawa Timur.
Bersama Farista Tour and Travel mulailah Naning menawarkan paket tour dengan tujuan Jawa Timur hingga ke Bali.
Setelah itu dibawah komandonya Farista pun mulai merambah Yogyakarta, Semarang hingga ke Bandung untuk membawa tamunya memperkenalkan objek wisata yang ada di wilayah tersebut.
Baca Juga: Warga Kelurahan Ciamis Adakan Goes To Madasari, Ade Deni : Ajang Silaturahmi dan Rekreasi
Lama berkecimpung di dunia pariwisata membuat Naning Fauziyah tergerak untuk melakukan sesuatu yang menurutnya tidak dilakukan banyak orang.
Sejak tahun 2019 lalu, Naning Fauziyah bersama Badan Usaha Milik Desa bekerja sama mengerjakan Desa Wisata Agriwisata Tulungrejo Kota Batu Jatim
Hatinya tergerak untuk membangun desanya menjadi desa terpadu, tujuannya untuk meningkatkan kedatangan wisatawan serta mengangkat kesejahteraan para pelaku UKM yang ada di wilayah Tulungrejo, kata Naning.
Wilayah seluas sembilan hektare ini kemudian diberdayakan menjadi kawasan agriwisata terpadu.
Baca Juga: Enak dan Sehat! Jus Buah Ini Ampuh Mencegah Sembelit, Kata dr Zaidul Akbar
Beberapa pelaku UKM kemudian diberdayakan dengan mengolah lahan kebun yang ditanami strawbery, kentang, sayuran dan apel.
Hasilnya ini kemudian diberdayakan untuk keperluan warga yang terlibat. “Untuk keperluan gas LPG di dapur, mereka sudah tidak beli lagi, Sebagian keuntungan dari pengolahan kebun itu dipergunakan untuk keperluan warga,” tutur Naning.
Dia juga menambahkan selain ada warga yang bercocok tanam buah-buahan ada satu RW di daerah binaannya yang membudidayakan bunga anggrek.
“Kelak kawasan ini akan menjadi daya tarik wisatawan dan pencinta anggrek untuk datang kesini,” lanjutnya.
Naning dan tim nya juga sedang membuat program untuk mengedukasi warga binaannya dengan product knowledge tentang pertanian, peternakan hingga ke pembuatan kandang komunal.
Mengembangkan potensi wisata alam baginya merupakan panggilan jiwanya, semuanya dilakukan dengan segala ketulusan.
Upayanya mendapatkan hasil, setidaknya terlihat pada tahun 2021 desa binaannya mendapatkan penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI). Sebuah usaha yang dilakukan tanpa main-main.
Di Desa Tulungrejo ini nanti akan dikembangkan juga fasilitas pendukung wisata lainnya seperti adanya Camping Ground, arena Flying Fox, kolam renang dan masih banyak lagi.
Naning berharap di desa Tulungrejo akan muncul sebagai salah satu wisata favorit seperti kawasan Selekta yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu di wilayah Batu. ***