Ada Aroma Persaingan Calon Kapolri Dibalik Pencopotan Kapolda Metro Jaya

- 16 November 2020, 19:44 WIB
kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana
kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana /Polda Metro Jaya/

DESKJABAR – Aroma persaingan calon Kapolri diduga menjadi latar belakang pencopotan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana. Kerumumam orang yang menyambut Habib Rizieq Shihab hanyalah pemicu untuk menyingkirkannya.

"Pencopotan Kapolda metro bagian dari manuver persaingan dalam bursa calon Kapolri dimana Kapolda metro sebagai salah satu calon kuat dari gang Solo," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, Senin, 16 November 2020, seperti dikutip dari RRI.

Seperti diketahui, Kapolri Kapolri Jenderal Idham Azis, mencopot Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana dan Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi diganti dan dimutasi.

Baca Juga: Setelah 17 Tahun Berkarir, Javier Mascherano Memutuskan Gantung Sepatu. Simak Alasannya

Pencopotan itu tertuang dalam surat telegram Kapolri tertanggal 16 November 2020.

Pencopotan tersebut diduga dilakukan karena buntut acara Habib Rizieq yang memunculkan kerumunan massa di tengah Pandemi Covid-19.

“Ada 2 kapolda yang tidak melaksanakan perintah dalam menegakkan protokol kesehatan. Maka diberikan sanksi berupa pencopotan”, kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Rebana Metropolitam Dikhawatirkan Menghabisi Pertanian

Posisi Nana sendiri digantikan oleh Irjen Pol Fadil Imran yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Jawa Timur. Nana Sudjana dimutasi sebagai asisten ahli Kapolri.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane melihat Pencopotan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana, karena dilatar belakangi persaingan calon Kapolri.

Sehingga, kata ia, kecerobohan Kapolda Metro yang membiarkan kerumunan massa dalam kasus Habib Rizieq menjadikan alat untuk melengserkan Nana.

Baca Juga: Pohon Tumbang di Ciherang, Jalur Cipanas-Cianjur Macet Parah

Sementara, lanjut Neta, dalam kasus pencopotan Kapolda Jabar, yang bersangkutan diikutsertakan karena dianggap membiarkan kerumunan massa dalam acara habib Rizieq di Jawa barat.

"Memang sejak berkembangnya pandemi Covid 19, polri sudah bersikap mendua dalam menjaga protokol kesehatan," kata ia.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah