Perang Khondak dalam strategi Islam juga, sebut Bah Anton, konon kabarnya belajar dari pasukan Hindi yang berasal dari Jawadwipa .
Lebih lanjut Bah Anton menuturkan, dulu Divisi Pasukan Resimen Pelopor 33 Divisi X Sukapoera --salah satu pasukan cikal bakal Divisi Siliwangi di tahun 1945—di bawah pimpinan L Tobing, bermarkas di Jahyang. Pasukan ini menjadikan goa-goa yang ada di sekitar Jahyang sebagai pusat pertahanan. Bahkan Jend. AH. Nasution, Umar Wirahadi Kusuma, Didi Kartasasmita , Kol. Rusadi dll, pernah menginjakkan kakinya untuk merumuskan teori perang gerilya di Jahyang.
“Berbicara budaya parit paling fenomenal di Tatar Sunda, yaitu Parit Galunggung yang sekarang dikenal sebagai Batu Mahpar Galunggung di Singaparna Kabupaten Tasikmalaya”, kata Bah Anton.
Apa sesungguhnya hubungan antara goa dengan Batu Melingkar yang ada di Jahyang. Apakah sebagai tempat bersuci?. Misalnya sebelum ke Cirkle Stone harus bersuci dulu di air Goa Mahar. Atau merupakan jalan tembus untuk mendapatkan mahar itu sendiri?.
“Apapun juga ceritanya, dengan ditemukannya Goa Parit di Jahyang itu, semakin memperkaya dan memperkuat warisan Budaya Sunda. Ada seribu misteri yang harus diungkap kita semua dari berbagai disiplin ilmu terkait. Ini tantangan yang harus kita jawab bersama”, pungkas Bah Anton.***