Kembali Projo Minta Jatah Banyak Posisi Komisaris BUMN, Demokrat Sebut Vulgar

- 31 Oktober 2020, 19:21 WIB
Ketua DPC Projo Banyuwangi
Ketua DPC Projo Banyuwangi /

DESKJABAR- Partai Demokrat kembali mengkritisi terhadap keinginan orang orang yang berada pada lingkaran Jokowi.

Seperti diungkapkan Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon yang mengaku heran dengan organisasi masyarakat relawan pemenangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) atau Pro Jokowi (Projo) yang meminta Menteri BUMN Erick Thohir untuk mengangkat lebih banyak komisaris BUMN dari unsur relawan pemenangan Pilpres.

"Baca berita, yg menggerogoti @erickthohir malah relawan pak @jokowi sendiri. Vulgar dan terang²an lagi mintanya. Tidak diberi langsung divonis kinerja buruk," kata Jansen seperti dikutip dari akun Twitternya @jansen_jsp, Sabtu 31 Oktober 2020.

Baca Juga: Aksi Arogan Anggota Klub Moge Dan Keroyok Anggota TNI Di Bukittinggi, Klub Harley Minta Maaf

"Padahal kita yg oposisi ini saja berusaha menahan-nahan kritik memberi ET waktu memperbaiki BUMN sebagaimana yg dia janjikan," tambahnya.

Lebih lanjut, Jansen meminta Erick Thohir untuk fokus bekerja membenahi BUMN. "Dgn segala tekanan yg ada selamat bekerjalah mas Erick. Kami yg diluar pemerintahan ini tetap menunggu janji perbaikan BUMN yg mas sampaikan diawal diangkat jd Menteri dulu," ucapnya.

"Selain ke publik yg mendengar janji itu, sebagai mantan CEO ternama, reputasi mas juga dipertaruhkan ini," lanjutnya.

Unggahan Jansen mendapat respons beragam dari warganet.

Baca Juga: Viral Foto KTP Cantik Siswi SMAN 2 Cimahi, Suaranya Mirip Isyana Sarasvati, Bikin Netizen Kagum

"Ini namanya relawan yg gak rela, makanya mereka minta posisi jabatan strategis," tulis warganet @andreamgasnier.

"Namanya Relawan tapi minta jatah, aneh," tulis @Sarip_oyong.

"BUMN, Badan Usaha Milik Relawan," kritik @CANTIIKA_RAHAYU.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) Projo, Handoko, menyatakan secara kualifikasi, banyak relawan Jokowi yang memiliki kompetensi dan pengalaman mumpuni untuk duduk di kursi komisaris BUMN, termasuk juga direksi BUMN.

"Pak Erick sepertinya menganggap para pendukung dari relawan tidak kompeten, tidak layak, dan bakal menyusahkan BUMN," kata Handoko dikutip dari Tribunnews, Sabtu 31 Oktober 2020.

Baca Juga: Ronaldo Siap Ngamuk Melampiaskan Kekesalannya Menjebol Gawang Spezia

Handoko pun meminta Erick Thohir sebaiknya berkonsultasi dengan Presiden Jokowi tentang kompetensi para pendukung yang sudah bersama sejak 2012 atau mendukung Jokowi sejak pemenangan Pilpres periode pertama pada tahun 2014.

Handoko menilai jumlah komisaris dan direksi dari kalangan relawan non-partai harusnya diperbanyak. Profesionalisme bisa tetap dijaga karena banyak relawan juga menguasai bidang usaha beberapa perusahaan negara.

Baca Juga: Video Insiden di Pintu 89 Masjidil Haram, Sebuah Mobil Tabrak Barikade

"Presiden Jokowi akan menunjukkan kompetensi itu. Mungkin Pak Erick belum mengetahuinya," ujar Handoko.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x