DESKJABAR – Cuti bersama libur panjang lima hari di akhir pekan Oktober 2020 ini memang cukup leluasa bila dimanfaatkan untuk piknik bersama teman, kerabat atau keluarga. Sekedar refreshing menghilangkan kejenuhan, apa salahnya berkunjung ke Candi Borobudur.
Melihat wujud fisik candi Borobudur seperti yang kita kenal sekarang ini, memang sudah tidak asing lagi. Tapi, tahukah Anda jika candi terbesar umat Budha di dunia ini pernah "menghilang" tertimbun tanah?. Lalu siapa yang berjasa menemukannya?
Baca Juga: Upah Minimum Provinsi 2021 Tidak Naik, Ini Penjelasan Menteri Ketenagakerjaan
Baca Juga: Maulid Nabi, Momen Menelaah Akhlak Rasulullah Nabi Muhammad SAW
Syahdan pada tahun 1814, Perwakilan Serikat Dagang Inggris di Hindia Timur, Letnan Gubernur-Jenderal Sir Stamford Raffles mendapat informasi tentang adanya monumen kuno raksasa di Desa Bumisegoro, dekat Magelang.
Raffles yang memang terkenal sangat tertarik dengan kebudayaan dan sejarah, nenugaskan seorang insinyur Belanda bernama Cornelius untuk menggali informasi detail mengenai keberadaan ‘monumen raksasa’ tersebut.
Cornelius segera meluncur ke Desa Bumisegoro. Kondisi Candi Borobudur saat pertama kali ditemukan digambarkan sangat menyedihkan.
Kerusakan terjadi di hampir seluruh bagian candi. Sebagian bangunan tertimbun, sebagian lagi sudah disesaki oleh semak belukar. Upaya membersihkan Mahakarya Wangsa Sailendra tersebut berlangsung selama dua bulan dengan bantuan 200 warga desa. Mereka menggali tanah yg mengubur candi.