Keutamaan Puasa Nisfu Syaban, Waktu Pelaksanaan dan Bacaan Niat: Allah SWT Membuka 300 Pintu Rahmat

- 24 Februari 2024, 05:30 WIB
Ilustrasi Nisfu Syaban - Terdapat berbagai bentuk ibadah yang dapat dilakukan sebagai rangkaian dari amalan Nisfu Syaban, salah satunya adalah melaksanakan puasa.
Ilustrasi Nisfu Syaban - Terdapat berbagai bentuk ibadah yang dapat dilakukan sebagai rangkaian dari amalan Nisfu Syaban, salah satunya adalah melaksanakan puasa. /

DESKJABAR - Berdasarkan kalender Hijriah Indonesia 2024 terbitan Kemenag RI, Nisfu Syaban bertepatan dengan hari Minggu, 25 Februari 2024. Sementara malam Nisfu Syaban dimulai Sabtu 24 Februari setelah Maghrib hingga tiba waktu pagi.

Malam Nisfu Syaban dianggap sebagai malam istimewa karena memiliki keutamaan yang luar biasa di mana 300 pintu rahmat dan ampunan dari Allah SWT dibuka. Sebab itu, umat muslim dianjurkan memperbanyak menjalankan amal ibadah.

Terdapat berbagai bentuk ibadah yang dapat dilakukan sebagai rangkaian dari amalan Nisfu Syaban, salah satunya adalah melaksanakan puasa.

Mengutip Kitab Fiqhus Sunnah tulisan Sayyid Sabiq, anjuran puasa Nisfu Syaban tercantum dalam hadits yang diriwayatkan Ibn Majah dari Mu'awiyah bin Abdillah bin Ja'far,

"Jika masuk malam pertengahan bulan Syaban maka salatlah di malam harinya dan berpuasalah di siang harinya. Karena Allah turun ke langit dunia ketika matahari terbenam..."

Puasa yang dilaksanakan pada Nisfu Syaban hukumnya adalah sunnah untuk dijalankan. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW berikut:

"Apabila tiba waktu malam Nisfu Syaban, maka beribadahlah di malamnya dan puasalah di siangnya, karena sesungguhnya Allah Taala menurunkan rahmat-Nya mulai tenggelamnya matahari (Maghrib) di langit dunia dan berfirman: "Siapa yang meminta ampun akan Aku ampuni. Siapa yang minta rezeki akan Aku beri rezeki. Siapa yang terkena musibah akan Aku sembuhkan. Siapa yang minta ini dan itu seterusnya, sampai waktu terbitnya fajar (matahari)." (HR. Ibnu Majah).

Terdapat juga dalil shahih yang menyebutkan bahwa Nabi SAW paling banyak berpuasa di bulan Syaban. Diriwayatkan oleh Aisyah RA, ia berkata: "Tidaklah aku melihat Rasulullah berpuasa sebulan penuh kecuali bulan Ramadhan, dan tidaklah aku melihatnya puasa paling banyak dalam sebulan, kecuali bulan Syaban." (HR Bukhari dan Muslim)

Keutamaan Puasa Nisfu Syaban

Dalam buku Keagungan Rajab dan Syaban yang ditulis Abdul Manan bin Hj. Muhammad Sobari, puasa sunnah pertengahan bulan Syaban atau puasa Nisfu Syaban itu dianjurkan.

Banyak keutamaan jika melakukan puasa sunnah pertengahan bulan Syaban atau puasa Nisfu Syaban, sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang berbunyi:

Halaman:

Editor: Zair Mahesa

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x