BERAPA Minggu Lagi Puasa, Inilah 3 Tradisi Menyambut Datangnya Ramadhan 2023 di Jawa Barat

- 17 Maret 2023, 07:27 WIB
Berapa  minggu lagi puasa? kuramasan, salah satu tradisi di masyarakat Jawa Barat untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan
Berapa minggu lagi puasa? kuramasan, salah satu tradisi di masyarakat Jawa Barat untuk menyambut datangnya bulan suci Ramadhan /Instagram @kampungadatmiduana/

DESKJABAR – Berapa minggu lagi puasa? Bukan lagi hitungan minggu, melainkan hanya tinggal hitungan hari bulan Suci Ramadhan akan segera tiba. Umat Islam di seluruh dunia akan menyambutnya dengan suka cita.

Khususnya di masyarakat Indonesia, termasuk di masyarakat Jawa Barat, sejak dulu sudah ada tradisi yang sering dilakukan mereka untuk menyambut datangnya bulan puasa atau Ramadhan.

Baca Juga: SEBENTAR Lagi Ramadhan 2023, Yuk Ajarkan Anak Doa Puasa dan Doa Buka Puasa Serta Manfaatnya bagi Anak

Demikian pula menyambut datangnya bulan Ramdahan 2023 yang tinggal beberapa hari lagi, bukan lagi berapa minggu, tradisi ini masih dilakukan sebagian masyarakat di Jawa Barat, khususnya di pedesaan.

Pada hakekatnya, tradisi yang dilakukan msyarakat di Jawa Barat ini tidak lain sebagai cerminan kesucian dan silaturahmi untuk mempersiapkan bulan puasa, bulan Ramadhan yang penuh berkah. Salah satunya munggahan.

Menurut budayawan Sunda, Yus Rusyana, tradisi munggahan menunjukan bahwa bulan Ramadan sangat dihormati dan keberadaannya lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan lain.

“Istilah munggahan itu asalnya dari kata unggah yang artinya melangkah ke tempat yang lebih tinggi, jadi ini menunjukan masyarakat Sunda memandang bahwa bulan puasa itu adalah lebih tinggi dari waktu-waktu biasa,” jelasnya.

3 Tradisi Menyambut Datangnya Ramadhan 2023

Adapun 3 tradisi di masyarakat Sunda yang sering dilakukan untuk menyambut datangnya buln puasa atau Ramadhan adalah sebagai berikut :

1.Kuramas

Kuramas atau dalam bahasa Indonesia keramas, adalah kegiatan mencuci rambut sampai bersih yang juga mandi besar atau mandi taubat yang diserta dengan mencuci rambut hingga bersih.

Baca Juga: Hasil Lengkap 16 Besar Pemain Indonesia di Badminton All England 2023, 8 Wakil Lolos ke Perempat Final Hari In

Kegiatan ini simbol sebagai pencucian diri secara fisik dan mental untuk menyambut datangnya bulan puasa atau bulan suci Ramadhan.

Di sebagian masyarakat di Jawa Barat, kegiatan ini masih dilaksanakan sampai sekarang. Seperti halnya di kampung adat Miduana, Cianjur, dengan melakukan tradisi kuramasan di Sungai Cipandak, menjelang datangnya bulan puasa.

Mengutip laman goodnewsfromindonesia.id, Wina Rezky Agustina, Ketua Lokatmala Foundation mengemukakan, dalam melaksanakan tradisi ini, sehari menjelang puasa warga sejak pagi hingga waktu zuhur mendatangi Sungai Cipandak, baik itu perseorangan maupun berkelompok.

"Sebelum prosesi mandi massal ini, warga adat memanjatkan niat dan doa yang dipimpin oleh pemimpin adat setempat lalu dengan tanpa harus membuka pakaian mereka turun ke Sungai Cipandak," kata Wina.

Ia juga menjelaskan bahwa tradisi kuramasan ini memiliki sisi yang menarik, misalnya soal kesiapan mental dan spiritual warga dalam menyambut bulan suci.

2.Munggahan

Dalam bahasa Sunda, unggah berarti naik, yang dimaknai sebagai naik ke bulan suci yang tinggi derajatnya, sehingga mampu melakukan perubahan dalam berbagai hal, terutama soal kebaikan.

Sampai saat ini tradisi munggahan masih sering dilakukan, termasuk di kota-kota besar. Keluarga besar akan berkumpul, biasanya dibarengi dengan makan-makan atau botram.

Baca Juga: Exit Tol Getaci di Cilacap Diusulkan di Patimuan dan Pertemuan Tol Getaci-Pejagan-Yogyakarta di Jeruklegi

Mereka saling mendoakan, saling maaf memaafkan, untuk membersihkan segala dosa sebelum memasuki bulan Ramadhan.

Sekerang ini kegiatan munggahan banyak dilakukan di tempat-tempat terbuka atau pergi ke tempat-tempat wisata sekalugus healing.

Maka tidak heran, tempat-tempat wisata, terutama wisata alam di sekitaran Bandung lalu lintasnya sering macet menjelang Ramadhan, karena banyak warga yang sengaja untuk botram di tempat-tempat terbuka untuk melakukan munggahan.

3.Nyadran atau Nadran

Tradisi menyambut Ramadhan selanjutnya yang juga masih sering dilakukan saat ini adalah nyadran atau nadran, yang diambil dari bahasa Arab, Nadara yang berarti jarang atau langka.

Dalam tradisi ini biasanya masyarakat berkunjung menemui sanak saudara dan berziarah kubur. Selain membersihkan makam orang tua, juga memanjatkan doa.

Selain kegiatan ini biasa dilakukan menjelang datangnya Ramadhan, juga dilakukan menjelang Idulfitri.

Itulah 3 tradisi menyambut bulan pusa atau Ramadhan 2023, yang biasa dilakukan masyarakat di Jawa Barat. Semoga bermanfaat. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x