Oleh karena itu, daerah atau negara yang jauh dari garis khatulistiwa memiliki perbedaan waktu siang dan malam yang signifikan, bisa mencapai 15 hingga 18 jam pada siang atau malam.
Lantas, bagaimana caranya umat Muslim yang tinggal di negara atau daerah dengan waktu siang dan malam yang tidak normal melaksanakan puasa?
Untuk mendapatkan jawaban lengkap, bacalah artikel ini hingga tuntas.
Baca Juga: Inilah Cara Melihat Khodam Pendamping Diri Sendiri, Gampang Sekali dan Tanpa Ritual
Dikutip DeskJabar.com dari buku 'Risalah Shaum' karya Wawan Shofwan Sholehuddin, berikut adalah cara berpuasa bagi umat Muslim yang berada di negara atau daerah yang waktu siang dan malam yang tidak normal.
Ikuti negara terdekat yang jadwalnya normal
Menurut pandangan para ulama, umat Muslim di negara dengan waktu yang tidak normal harus menyesuaikan waktu puasanya dengan mengikuti daerah terdekat yang masih memiliki jadwal normal.
"Bagi negeri yang tidak normal hendaklah waktu shaumnya disesuaikan, mengikuti daerah terdekat yang masih normal," tulis Wawan Shofwan dalam Risalah Shaum.