6 Amalan Malam Nisfu Syaban 2023 yang Memiliki Keistimewaan Luar Biasa

- 24 Februari 2023, 02:00 WIB
Amalan yang dapat dilakukan di malam Nisfu Syaban
Amalan yang dapat dilakukan di malam Nisfu Syaban /pixabay/mucahityildiz/

DESKJABAR - Syaban adalah salah satu bulan yang istimewa dan dimuliakan dalam Islam. Berikut amalan malam Nisfu Syaban yang jatuh pada malam tanggal 15 dalam penanggalan Hijriyah.

Pada tahun 2023 atau 1444 H, 1 Syaban jatuh pada tanggal 22 Februari berdasarkan kalender Hijriyah Indonesia tahun 2023 Masehi yang ditetapkan oleh Direktorat Urusan Agama Islam dan pembinaan Syariah Kementerian Agama (Kemenag) RI.

Dengan kata lain, malam Nisfu Syaban jatuh pada tanggal 8 Maret 2023 atau 7 Maret 2023 malam, jika tanggal 1 Syaban jatuh pada tanggal 22 Februari 2023. Sehingga dianjurkan bagi seorang mukmin agar mengisi hari-hari dengan amalan-amalan saleh.

Sementara menurut Kalender Islam Global Tunggal 1444 H yang disusun oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, 1 Syaban 1444 H jatuh pada 21 Februari 2023. Sehingga Nisfu Syaban jatuh pada 7 Maret atau dimulai 6 Maret 2023 malam.

Baca Juga: Malam Nisfu Syaban Jatuh Pada Tanggal Berapa? Berikut Keutamaan Malam Nisfu Syaban

Amalan di Malam Nisfu Syaban

Sebagaimana berlaku umum, waktu-waktu mulia dalam Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan sunnah, termasuk di antaranya malam Nisfu Syaban. Dalam kitab Qalyûbî wa 'Umairah dijelaskan:

"Disunnahkan menghidupkan malam hari raya, Idul Fitri dan Idul Adha, dengan berdzikir dan shalat, khususnya shalat tasbih. Sekurang-kurangnya adalah mengerjakan shalat Isya berjamaah dan membulatkan tekad untuk shalat Subuh berjamaah. Amalan ini juga baik dilakukan di malam Nisfu Syaban, awal malam bulan Rajab, dan malam Jumat karena pada malam-malam tersebut doa dikabulkan."

“Ketika malam Nisfu Syaban tiba, maka beribadahlah di malam hari dan puasalah di siang hari. Sungguh (rahmat) Allah turun ke langit saat tenggelamnya matahari. Kemudian Dia berfirman; Adakah orang yang memohon ampunan kepada-Ku, maka Aku ampuni. Adakah orang yang meminta rezeki kepada-Ku, maka Aku beri rezeki. Adakah orang yang meminta kesehatan kepada-Ku, maka aku beri kesehatan hingga fajar tiba.” (H.R Ibnu Majah).

Berikut enam amalan sunnah yang dianjurkan di malam Nisfu Syaban:

Baca Juga: Istighfar di Malam Nisfu Sya'ban, Namun Ada Dosa Yang Tidak Diampuni

1. Memperbanyak Doa Sejak Terbenam Matahari

Anjuran ini didasarkan pada hadits riwayat Abu Bakar bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

ينزل الله إلى السماء الدنيا ليلة النصف من شعبان فيغفر لكل شيء، إلا لرجل مشرك أو رجل في قلبه شحناء

Artinya, "(Rahmat) Allah swt turun ke bumi pada malam Nisfu Sya'ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan)." (HR al-Baihaqi).

2. Membaca Dua Kalimat Syahadat

Dua kalimat syahadat termasuk kalimat mulia dan sangat baik dibaca kapan pun dan di mana pun terlebih lagi pada malam Nisfu Syaban. Sayyid Muhammad bin Alawi dalam kitab Ithmi'nânul Qulûb Bidzikri 'Allâmil Ghuyûb mengatakan:

"Seyogyanya seorang muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah, khususnya bulan Sya'ban dan malam pertengahannya."

Baca Juga: INILAH Amalan Spesial di Bulan Sya'ban yang Memiliki Keistimewaan, Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

3. Memperbanyak Istighfar

Keseharian manusia bergelimang dosa. Kendati begitu, Allah SWT senantiasa membuka pintu ampunan kepada siapa pun. Maka dari itu, meminta ampunan (istighfar) sangat dianjurkan terlebih lagi di malam Nisfu Syaban.

Sayyid Muhammad bin Alawi dalam Ithmi'nânul Qulûb memaparkan, "Istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Syaban dan malam pertengahannya".

"Istighfar dapat memudahkan rezeki, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an dan hadits. Pada bulan Syaban pula dosa diampuni, kesulitan dimudahkan, dan kesedihan dihilangkan," sambung Sayyid Alawi.

4. Membaca Surat Yasin

Setelah shalat Maghrib dianjurkan membaca surah yasin sebanyak tiga kali dengan niat meminta keberkahan umur, harta, kesehatan, dan ketetapan iman.

Nabi SAW bersabda, "Barangsiapa membaca surat Yasin pada malam hari, Allah akan melipatgandakan daripada yang lainnya dari Al-Quran dengan sepuluh kali dan barangsiapa yang membacanya pada pertengahan hari lalu ia menyampaikan (berdoa) kebutuhannya kepada Allah, Allah akan mengabulkannya."

Baca Juga: WASPADA! Ada Cicak di Rumah Pertanda Kehadiran Jin, Simak Penjelasan Ustadz Adi Hidayat

5. Melakukan shalat sunnah malam

Lakukan sholat malam seperti shalat tahajud, hajat, dan witir. 

وأما صلاة شعبان فليلة الخامس عشر منه يصلي مائة ركعة كل ركعتين بتسليمة يقرأ في كل ركعة بعد الفاتحة قل هو الله أحد إحدى عشرة مرة وإن شاء صلى عشر ركعات يقرأ في كل ركعة بعد الفاتحة مائة مرة قل هو الله أحد فهذا أيضاً مروي في جملة الصلوات كان السلف يصلون هذه الصلاة ويسمونها صلاة الخير ويجتمعون فيها وربما صلوها جماعة 

Artinya, “Adapun shalat sunnah Sya‘ban adalah malam kelima belas bulan Sya‘ban. Dilaksanakan sebanyak seratus rakaat. Setiap dua rakaat satu salam. Setiap rakaat setelah Al-Fatihah membaca Qul Huwallahu ahad sebanyak 11 kali. Jika mau, seseorang dapat shalat sebanyak 10 rakaat. Setiap rakaat setelah Al-Fatihah Qul Huwallahu ahad 100 kali. Ini juga diriwayatkan dalam sejumlah shalat yang dilakukan orang-orang salaf dan mereka sebut sebagai shalat khair. Mereka berkumpul untuk menunaikannya. Mungkin mereka menunaikannya secara berjamaah,” (Al-Ghazali, Ihya ‘Ulumiddin, jilid 1, hal. 203).

6. Berpuasa di hari Nisfu Sya’ban

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Aisyah juga menyebutkan, "Rasulullah SAW tidak pernah berpuasa selama sebulan penuh kecuali bulan Ramadhan dan aku tidak pernah melihatnya berpuasa di suatu bulan, sebanyak puasanya di bulan Syaban." (HR. Al-Bukhari, Muslim dan Abu Dawud.)

Selain itu, dijelaskan, ada sebuah hadits yang mengharamkan puasa pada separuh kedua bulan Syaban, yaitu:

"Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, sungguh Rasulullah saw bersabda: 'Ketika Sya'ban sudah melewati separuh bulan, maka janganlah kalian berpuasa'." (HR Imam Lima: Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, dan Ibnu Majah).***

Editor: Suhardi Arjuna

Sumber: kemenag.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x