Network
DESKJABAR – Sebagai seorang muslim menikah merupakan salah satu ibadah yang dilakukan atas nama Allah SWT.
Untuk itu, tentu kita sangat menginginkan untuk memiliki sebuah keluarga yang islami yang didalamnya terdapat penegakan adab-adab secara Islam baik mengenai hal yang menyangkut tentang personal maupun segala hal yang menyangkut tentang keluarga secara keseluruhan.
Seperti halnya seorang suami dalam membangun rumah tangga yang harus menjadi teladan kebaikan bagi istri.
Seorang istri dapat belajar mengenai keteladan dari suami yang menegakan adab-adab Islam dalam rumah tangga.
Agar keluarga tetap harmonis, maka sebagai seorang suami jangan sampai melakukan dosa terhadap istri yang seharusnya disayangi dan dilindungi.
15 Dosa Yang Sering Dilakukan Suami Kepada Istri Dalam Islam
Seorang suami memiliki peranan sangat penting dalam sebuah keluarga untuk menjadi pemimpin keluarga yang mendidik dan menjaga serta melindungi keluarga termasuk istri dari segala hal yang membahayakan begitu juga melindungi dari azab kubur dan siksa neraka.
Namun, masih sering dijumpai suami yang lalai akan tugas dan tanggung jawabnya sebagai seorang pemimpin keluarga bahkan berperilaku dosa terhadap istri baik secara sadar maupun tidak.
Dilansir Deskjabar dari kanal YouTube BUYA MILLENIAL yang tayang pada tanggal 30 Mei 2020 berikut ini 15 dosa suami yang dilakukan terhadap istri dan dibenci Allah SWT.
Baca Juga: Dosa Jariyah Wanita Yang Tetap Mengalir Sampai Mati
- Tidak ada rasa cemburu pada istri
Tidak ada rasa cemburu terhadap istri menjadi dosa suami yang seringkali tidak disadari.
Seperti Rasulullah SAW bersabda “Ada tiga orang yang Allah haramkan masuk surga yaitu: pecandu khamar, orang yang durhaka pada orang tua, dan orang yang tidak memiliki sifat cemburu yang menyetujui perkara keji pada keluarganya.” (HR. Ahmad).
- Tidak setia terhadap istri
Allah SWT berfirman “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka perbuat. Dan katakanlah kepada wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya dan kemaluannya.” ( QS. An-Nur: 30-31).
- Menyerahkan kepemimpinannya pada istri
Masih banyak dijumpai kendali kepemimpinan rumah tangga yang berada pada istri seperti istri yang bekerja demi menafkahi keluarga.
Rasulullah SAW bersabda “Tidak akan beruntung suatu kaum yang dipimpin oleh seorang wanita.” (HR. Ahmad, Bukhari, Tirmidzi, dan Nasa’i).
- Meluapkan emosi pada istri
Sejatinya memilih seseorang untuk dijadikan istri berarti menjatuhkan pilihan kepadanya untuk menjadi partner hidup dalam berbagi cerita dan masalah, namun seringkali justru istri hanya dijadikan tempat untuk meluapkan emosi.
Seorang sahabat berkata kepada Nabi SAW “Ya Rasulullah, berpesanlah kepadaku. “Nabi SHallallahu ‘Alaihi Wasallam berpesan, “Jangan suka marah (emosi).” Sahabat itu bertanya berulang-ulang dan Nabi SAW tetap berulang kali berpesan”Jangan suka marah!” (HR. Bukhari).
- Pelit pada istri
Sifat pelit suami kepada istri masih sering dijumpai padahal sejatinya istri merupakan tanggung jawab yang direlakan dari ayahnya untuk dirawat oleh seorang suami.
Rasulullah SAW bersabda “Seseorang cukup dipandang berdosa bila ia menelantarkan belanja orang yang menjadi tanggung jawabnya.” (HR. Abu Dawud, Muslim, Ahmad dan Thabrani).
- Memiliki sifat benci kepada istri
Memiliki rasa benci terhadap istri merupakan salah satu bentuk dosa suami yang juga sering tidak disadari.
Nabi SAW pernah bersabda “Janganlah seorang suami yang beriman membenci istrinya yang beriman. Jika dia tidak menyukai satu akhlak darinya, dia pasti meridhoi akhlak lain darinya,” (HR. Muslim).
- Memukul istri dan menjelekkannya
Seorang istri merupakan manusia yang harus dilindungi oleh suami dari apapun yang dapat membahayakan dan menyakitinya.
Perilaku suami melakukan kekerasan fisik dengan memukul dan sejenisnya bahkan menjelekkannya didepan orang lain menjadi bentuk dosa suami yang dapat membuat Allah SWT murka dan juga melanggar hukum sehingga dapat dikenakan hukuman.
Nabi SAW bersabda “Hendaklah engkau memberinya makan jika engkau makan, memberinya pakaian jika engkau berpakaian, tidak memukul wajah, tidak menjelek-jelekkannya…” (HR. Ibnu Majah).
- Menyakiti hati seorang istri
Suami yang berperilaku lemah lembut kepada istri merupakan pria yang sempurna imannya karena hal tersebut merupakan perbuatan yang sangat baik terhadap istri, seperti Nabi SAW bersabda “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang terbaik akhlaknya dan orang terbaik diantara kalian adalah yang terbaik terhadap istrinya,” (HR. Tirmidzi).
- Menyebarkan rahasia ranjang pada orang lain
Nabi SAW melarang orang untuk menyebarkan rahasia ranjang pada orang lain, dan Nabi SAW bersabda “Sesungguhnya termasuk manusia paling jelek kedudukannya di sisi Alah pada hari kiamat adalah laki-laki yang menggauli istrinya kemudian dia sebarkan rahasia ranjangnya,” (HR. Ibn Abi Syaibah, Ahmad, dan Muslim).
- Menggauli istri ketika haid
Diantara perilaku dosa yang sering dilakukan suami terhadap istri, adalah menggaulinya saat istri haid.
Allah SWT berfirman “Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah, ‘Haid itu adalah suatu kotoran’. Oleh karena itu hendaklah engkau menjauhkan diri dari wanita (istri) di waktu haid, dan janganlah kamu mendekati mereka, sampai mereka suci. Bila mereka telah suci maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu.” (QS. Al Baqarah : 222).
- Menggauli istri melalui anus
Rasulullah SAW bersabda “DIlaknat, orang yang mendatangi perempuan pada duburnya,” (HR. Abu Dawud dan An-Nasaa’i).
- Buruk sangka terhadap istri
Tidak pantas untuk suami yang berburuk sangka terhadap istri yang telah dihalalkannya dengan dua kalimat syahadat.
Seperti sabda Nabi SAW “Jauhilah sifat berprasangka karena sifat berprasangka itu adalah sedusta-dusta pembicaraan. Dan janganlah kamu mencari kesalahan, memata-matai, janganlah kamu berdengki-dengkian, janganlah kamu belakang-belakangi dan janganlah kamu benci-bencian. Dan hendaklah kamu semua wahai hamba-hamba Allah bersaudara,” (HR. Bukhari).
- Poligami tanpa mengindahkan syariat
Islam tidak melarang poligami bagi yang mampu berlaku adil namun jika dilakukan diluar syariat islam akan menjadi bentuk dosa pada istri.
“Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kahwinlah) seorang saja,” (QS. An-Nisa : 3).
- Enggan membantu istri dalam pekerjaan rumah
Pekerjaan rumah tangga pada dasarnya bukan menjadi kewajiban seorang istri, namun tidak jarang menemukan suami yang ogah membantu pekerjaan rumah tangga tersebut.
- Tidak mengajarkan ilmu agama
Tidak mengajarkan ilmu agama kepada istri menjadi perilaku dosa seorang suami karena sudah menjadi kewajiban seorang suami untuk menjaga keluarganya dari pedihnya azab kubur dan api neraka.
Allah SWT berfirman “hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu & keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia & batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras & tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka & selalu mengerjakan apa yang diperintahkan,” (QS. At-Tahrim: 6).***
