DESKJABAR - Kumis kucing adalah tumbuhan obat berbatang basah yang tumbuh tegak.
Asal tanaman kumis kucing dari wilayah tropis Afrika, kemudian tersebar ke wilayah Asia dan Australia.
Selanjutnya, di bawah ini adalah cara menanam kumis kucing, mulai dari tahap pembibitan hingga pemeliharaan.
Menanam tanaman kumis kucing adalah salah satu cara untuk menikmati kegunaan obat alami yang dimiliki oleh tumbuhan ini.
Namun, pastikan Anda mengetahui cara menanam, pembibitan, hingga pemeliharaannya dengan baik agar tanaman dapat tumbuh dengan optimal.
Dalam kesempatan ini, DeskJabar.com akan memberikan panduan lengkap tentang cara menanam tanaman kumis kucing yang benar, mulai dari pemilihan bibit yang tepat, cara penanaman, hingga pemeliharaan yang baik agar tanaman dapat tumbuh dengan baik dan memberikan hasil yang optimal.
Penyiapan Bibit
Cara yang paling mudah dan biasa untuk mengembangkan kumis kucing adalah perbanyakan vegetatif dengan stek batang dalam cabang.
Bahan tanaman diambil dari rumpun yang tumbuhnya normal, subur dan sehat dengan cara:
- Pilih batang atau cabang yang tidak terlalu tua atau muda dan sudah berkayu;
- Potong batang dengan pisau tajam atau gunting pangkas yang bersih;
- Potong-potong batang menjadi stek berukuran 15 hingga 20 cm berbuku 2 sampai 3;
- Buang sebagian daun untuk mengurangi penguapan air.
Adapun kebutuhan bibit untuk 1 hektar dengan jarak tanam 40 x 40 cm
diperlukan 50.000-62.500 stek per ha.
Teknik Penyemaian Bibit
Stek dapat langsung ditanam di kebun produksi atau ditanam dulu di persemaian.
Di dalam persemaian stek ditanam dengan jarak tanam 10 kali 10 cm.
Stek yang masih segar langsung ditanam di lahan yang telah diolah sedalam 20 cm.
Setelah itu disirami 1 hingga 2 kali sehari tergantung dari cuaca dan hujan yang turun.
Bila perlu persemaian dinaungi dengan naungan plastik transparan atau jerami atau daun kering.
Setelah tumbuh tunas baru, bibit dipindahkan ke kebun produksi.
Teknik Penanaman
Menurut sumber dari situs distan.jogjaprov.go.id, inilah panduan untuk menanam tanaman kumis ucing.
Penentuan Pola Tanaman
Pemilihan waktu yang tepat untuk menanam adalah pada awal musim hujan, yakni Oktober sampai Desember, kecuali jika air tersedia sepanjang tahun, maka penanaman dapat dilakukan kapan saja.
Pembuatan Lubang Tanam
Sediakan lubang tanam yang luas dengan ukuran 30 kali 30 kali 30 cm dan jarak antar lubang tanam sejauh 40 kali 40 cm untuk menanam tanaman kumis kucing yang sempurna.
Cara Penanaman
Untuk menanam tanaman Kumis kucing yang baik dan tumbuh dengan optimal, pastikan untuk memilih bibit yang sehat dan berasal dari pembibitan yang baik.
Setelah itu, buat lubang kecil di tempat yang telah disiapkan untuk lubang tanam. Tanamkan bibit stek tegak lurus dengan kedalaman sekitar 5 cm atau 1 per 3 dari pangkal batang stek.
Setiap lubang diisi dengan 4 hingga 6 bibit, stek.
Setelah itu padatkan tanah di sekitar bibit dan sirami hingga cukup basah.
Dengan melakukan hal tersebut, tanaman kumis kucing dapat tumbuh dengan baik dan memberikan hasil yang optimal.
Periode Tanam
Untuk mendapatkan hasil yang optimal dari tanaman kumis kucing, penanaman tanaman ini dapat dilakukan sepanjang tahun.
Cara yang dapat dilakukan adalah dengan membongkar tanaman yang sudah tua yang telah mengeras dan tidak produktif lagi atau daunnya jarang dan kecil-kecil, kemudian menanam ulang dengan tanaman baru yang masih muda.
Hal ini akan memastikan tanaman kumis kucing dapat tumbuh dengan baik dan memberikan hasil yang optimal pada setiap musim tanam.
Pemeliharaan Tanaman, Penyulaman
Setelah tanam, penyulaman dilakukan dalam kisaran 1 hingga 15 hari untuk memastikan bahwa jarak tanam tetap sesuai dengan yang telah ditentukan (40x40 cm).
Penyulaman dilakukan terutama pada tanaman yang mati atau tumbuh tidak normal dengan menggantikannya dengan tanaman baru yang umurnya tidak jauh berbeda, sehingga pertumbuhan tanaman akan tetap sama dan seragam.
Penyiangan
Untuk menjaga tanaman kumis kucing dari persaingan unsur hara, penyiangan gulma dilakukan secara kontinyu.
Penyiangan lebih sering dilakukan saat tanaman masih muda karena kanopi tanaman belum tumbuh besar sehingga lahan di antara tanaman masih terbuka.
Namun pada tanaman dewasa, periode penyiangan sudah jarang dilakukan karena kanopi pada masing-masing tanaman akan saling menutup permukaan tanah, yang akan menekan pertumbuhan gulma di bawahnya.
Pemupukan
Untuk memberikan nutrisi yang baik pada tanaman kumis kucing, pemupukan organik dilakukan dengan menggunakan pupuk kompos yang merupakan pupuk organic komplek.
Pupuk dasar diberikan pada saat penyiapan media tanam.
Selanjutnya, pupuk kompos organik dapat diberikan setiap bulan sekali sebanyak 1-2 kg per tanaman.
Pada tanaman dewasa, pemupukan dilakukan lebih sering yaitu setiap 2 hingga 3 minggu sekali sebesar 1.5 sampai 3 kg per tanaman dan terutama diberikan setelah dilakukan pemanenan daun sehingga pertumbuhan selanjutnya akan lebih baik.
Selain itu, untuk memberikan nutrisi pada tanaman kumis kucing, pemupukan konvensional dapat dilakukan dengan menggunakan dosis pupuk anjuran sebesar 75 kg ha urea yang diberikan setiap 3 kali panen atau 6 hingga 9 minggu sekali.
Pupuk dibagikan diantara baris tanaman dan segera ditutup dengan tanah.
Lanjut, untuk memastikan pertumbuhan yang optimal pada tanaman kumis kucing, pengairan dan penyiraman dilakukan dengan cara menyiram tanaman 1-2 kali sehari pada awal pertumbuhan.
Setelah tanaman terlihat kokoh dan rimbun, maka frekuensi penyiraman dikurangi. Frekuensi penyiraman selanjutnya tergantung pada cuaca, yang penting tanah tidak sampai kering.
Penambahan air dapat dilakukan dengan cara menyiram atau menggenangi saluran di antara bedengan dengan air.
Hal lain untuk menjaga tanaman kumis kucing dari serangan hama dan penyakit, penyemprotan pestisida dilakukan hanya jika telah muncul gejala serangan hama dan penyakit.***