Kue Balok AA Kembar, Cemilan Tradisional Juara di Bandung, Bertahan di Tengah Gempuran Kuliner Modern

- 9 Januari 2023, 14:08 WIB
Dua saudara kembar, Rahmat Wahyuloh dan Rahmat Mulyadi di depan jongkok jualan Kue Balok  AA Kembar  di Jalan Leuwipanjang, Bandung.
Dua saudara kembar, Rahmat Wahyuloh dan Rahmat Mulyadi di depan jongkok jualan Kue Balok AA Kembar di Jalan Leuwipanjang, Bandung. /Deskjabar.com/Dicky Harisman/

 

DESKJABAR - Bagi warga Bandung penyuka kuliner tradisional seperti kue balok pasti sudah mengenal kue Balok AA Kembar yang berjualan selama 24 jam di Jalan Leuwipanjang Kota Bandung.

Kue Balok bikinan AA Kembar ini memiliki rasa yang khas, padat dan tidak mudah melempem meski disimpang selama semalam pun.

Rasa manisnya yang membuat ketagihan membuat banyak pelanggan Kue Balok AA Kembar datang lagi.

Dari pagi hingga pagi lagi dua saudara kembar, Rahmat Wahyuloh  dan Rahmat Mulyadi bergiliran membuat dan menyiapkan kue balok dibantu istri masing-masing.

Baca Juga: Tempat Nongkrong Bukit Nurmala Cafe Bagaikan Hidden Gem Romantis di Bogor, Hits, Ada Perbukitan Sejuk

Lumayan, sejak PPKM di Kota Bandung mulai longgar, pembeli kue balok yang mulai sepi, kini mulai terlihat ramai lagi.

Hal itu diakui Rahmat Wahyuloh dan Rahmat Mulyadi di jongkonya, Jalan Leuwipanjang, saat berbincang dengan DeskJabar, Sabtu 7 Januari 2023.

Sejak beberapa bulan ini geliat ekonomi mulai terasa ada peningkatan. Hal itu bisa dicirikan dengan penjualan Kue Balok yang kembali mulai ramai seperti dulu sebelum pandemik datang.

"Alhamdulillah, ada peningkatan penjualan dalam beberapa bulan ini, kerasa bangetnya dua bulan ini," kata Rahmat Mulyadi.

Mereka sudah berjualan sejak tahun 1989 ini mengatakan, banyak juga pelanggannya yang membeli kue balok untuk acara arisan dan kumpulan keluarga.

Rahmat Mulyadi mengaku, saat ini kondisi ekonomi belum pulih seperti dulu, namun saat pemerintah melonggarkan PPKM, ekonomi pun mulai terasa ada kemajuan, papar Rahmat Mulyadi.

Sependapat dengan sang adik, Rahmat Wayuloh pun membenarkan, penjualan kue baloknya mengalami kenaikan dibanding saat PPKM diberlakukan.

Baca Juga: Pegiat Anti Korupsi Minta Aparat Penegak Hukum Usut Dana Pembuatan Konten Masjid Al Jabbar Bandung

"Waktu pandemi, segala susah. Kegiatan masyarakat dibatasi, jadi banyak pembeli yang tidak berani keluar," ungkapnya.

Rahmatpun mendengar adanya isu akan terjadi krisis ekonomi atau resesi ekonomi di tahun 2023. Karena itu banyak masyarakat saat ini yang lebih memilih berhemat. Takut resesi benar-benar terjadi.

"Semoga resesi tidak terjadi, sebab kalau terjadi yang kasian tetap rakyat kecil," sambung Rahmat Wahyuloh.

Sejalan dengan mulai dibebaskannya kegiatan masyarakat kini banyak masyarakat tak takut lagi untuk beraktivitas, atau nongkrong di tukang Kue Balok seperti dulu lagi.

Kue Balok AA Kembar yang sudah puluhan tahun beroperasi di Jalan Leuwipanjang dekat lampu stopan Ke arah Jalan  Nyengseret dan Jalan BKR memang tidak pernah sepi pelanggan.

Baca Juga: Prediksi Luis Milla terhadap Vietnam vs Indonesia Piala AFF 2022 Hari Ini, Vietnam Bukan Lawan Enteng

Kue Balok AA Kembar menjadi bukti bahwa kue tradisional ini hingga sekarang tidak pernah turun pamor di tengah gempuran makanan dan kuliner modern yang setiap hari muncul.

Meski harga bahan sudah banyak yang  naik Kue Balok AA Kembar mencoba mempertahankan harga jual di Rp 2.500 per kue.

Hal itu kata Rahmat Mulyadi dilakukan semata-mata untuk mempertahankan pelanggan.

"Harga-harga sudah mahal, daya beli masyarakat sudah lama turun, Kue Balok AA Kembar, masih mau bertahan di harga ini, yang penting  pelanggan bisa terus langgeng datang kesini, " kata Rahmat Mulyadi menyudahi perbincangan. ***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x