“Pohon beringin memiliki manfaat tinggi untuk pemulihan lingkungan. Sebab, perakaran pohon beringin bisa menangkap air, serta biasanya banyak burung,” terang Epi Kustiawan, yang mantan Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat.
Sementara itu, informasi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebutkan, bahwa beringin terasuk jenis pohon evergreen, dengan tajuk rapat dan dahan bercabang.
Baca Juga: Di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Pohon Kiara Tua Ini Sumber Air Besar dari Hutan di Cikalong Wetan
Pohon beringin aslinya berasal dari India, serta banyak ditanam di semenanjung Malaya (kini Malaysia).
Disebutkan pula, mengutip MSM Sosef et al, penyebaran pohon beringin dari India, kemudian ke Burma (kini Myanmar), Indo-China, Cina Selatan, Thailand, Malaya dan Nusantara (kini Indonesia), kepulauan Solomon, sampai Australia.
Berdasarkan catatan DeskJabar dari sejumlah sumber, pohon-pohon beringin mulai banyak di Pulau Jawa sejak munculnya agama Hindu asal India sejak abad-4 sampai runtuhnya Majapahit tahun 1389 Masehi, serta zaman berkembangnya takhayul dan perdukunan.
Salah satu peninggalan zaman takhayul yang kini masih ada di Pulau Jawa, adalah cerita hantu di pohon beringin. ***