"Jadikan sebagai pelajaran!," kata KH Juhadi Muhammad mengeluarkan kata pedasnya.
"Ini sebagai pelajaran untuk kita, walaupun niatnya baik, tapi kan orang lain menilainya tidak seperti itu. Pake narasi narasi yang pantas yang umum saja gitu,"
"Itu kan miras kan, umumnya minuman keras, minuman Rasul kan tidak umum," imbuh KH Juhadi Muhammad.
Baca Juga: Publik Amerika Apresiasi Penampilan Tim Muhibah Angklung di World Folkfest Springville
Mendengar wejangan itu, Budi Dalton pun ciut dan terdiam. Dia hanya sedikit - sedikit saja berkata sambil manggut-manggut. "Iya," jawab Budi Dalton singkat.
KH Juhadi Muhammad pun lantas menegaskan, agar hal serupa tidak terjadi di kemudian hari.
Diharapkan dalam panggungnya mendatang, Budi Dalton untuk hati-hati dalam berucap, bisa memilah dan memilih kata dengan baik dan bijak.
"Diharapkan ke depannya bisa memperbaiki narasi. (Yang sempat diucapkan itu) narasi yang secara niatan tidak ada (niatan tidak baik melecehkan Nabi Muhammad dan agama Islam), tapi menurut publik kan dianggapnya salah. Itu kan tidak umum, jadikan ini sebagai pelajaran," kata Sang Kyai tegas.
Seperti diketahui, Budi Dalton mendadak viral dan menjadi buah bibir publik karena ucapannya yang kontroversi menyebut miras, minuman Rasulullah.