Peristiwa penting itu berjalan dengan berkembangnya mitos yang dipercaya di masyarakat mereka.
Hal itu terlihat daru relief di Candi Belahan yang berlokasi di Belahan Jowo, Wonosunyo, Kec. Gempol, Pasuruan, Jawa Timur
Relief di Candi Belahan menggambarkan candra sinahut kalarahu atau raksasa yang sedang menelan bulan, yang kemudian menjadi mitos turun temurun.
Salah satu mitos yang dipercaya adalah ibu hamil tidak boleh keluar rumah saat gerhana bulan terjadi.
Mereka percaya bahwa jika ibu hamil ke luar rumah saat gerhana bulan dikhawatirkan si jabang bayi di dalam kandungan akan memiliki bibir sumbing seperti bentuk gerhana.
Mereka juga percaya saat gerhana bulan ibu hamil juga harus membuat ubur merah putih sebagai penolak bala.
Bubur merah putih tersebut dimaksudkan tidak saja sebagai penolak baya bagi si jabang bayi tetapi juga untuk menolak bala datangnya penderitaan, seperti musim paceklik atau wabah penyakit.
Mitos lainnya juga menyebutkan, saat gerhana bulan masyarakat akan memukul lesung padi yang diartikan memukul jasad Batara Kala agar memuntahkan bulan yang ditelannya.