Network
DESKJABAR - Praktik ilmu santet atau pelet hingga saat ini masih marak terjadi di kalangan masyarakat.
Meskipun saat ini dunia sudah modern, tapi masih banyak masyarakat yang percaya terhadap praktik santet atau pelet.
Bahkan marak terjadi, seseorang melakukan praktik santet dan pelet ini untuk memuluskan keinginan atau hasratnya.
Namun, ternyata tidak semua orang bisa di santet atau di pelet.
Baca Juga: Romantis dan Eksotis, 4 Tempat Wisata Bandung Ini Hits Abis, Destinasi Liburan Favorit Buat Ngedate
Lantaran, dalam kepercayaan orang Jawa ada ciri-ciri orang yang tidak bisa di santet atau di pelet.
Selain tidak bisa di santet atau di pelet, bahkan bisa saja santet atau peletnya bisa kembali kepada pengirimnya atau dukunnya.
Lalu, apa saja ciri orang yang tidak bisa di santet atau di pelet berdasarkan kepercayaan orang Jawa.
Dikutip DeskJabar.com dari kanal YouTube Dewi Sundari Praktisi Kejawen dengan judul '4 CIRI ORANG YANG TIDAK BISA KENA SANTET' yang diunggah 1 Februari 2022.
Baca Juga: 25 Wisata Yogyakarta Hits, Instagramable, Cocok Dijadikan Rekomendasi Liburan Terbaik Bersama Orang Tersayang
Berikut empat ciri orang yang tidak akan kena santet atau pelet.
1. Mempunyai iman kesadaran dan cinta kasih pada sesama
Ciri pertama yaitu, mempunyai iman, kesadaran dan cinta kasih terhadap sesama.
Dalam sehari-harinya orang yang rajin ibadah dan berdoa, tidak akan mudah terkena santet atau pelet.
Dan orang ini juga memilik sifat yang sabar, akhlak yang baik dan senantiasa bersyukur.
Bahkan tidak menutup kemungkinan dukun santet atau pelet akan lebih memilih untuk mengalah.
Jika ia berhadapan dengan orang yang kuat imannya.
Sebab, jika diteruskan atau dipaksakan akan menjadi resiko untuk sang dukun santet atau pelet.
Tidak hanya itu, energi magis (negatif) bila dikirimkan kepada orang yang beriman maka akan berubah menjadi energi positif.
Bahkan bisa saja santet atau pelet yang dikirimkan akan kembali dan justru mengejar dukun santet.
Baca Juga: Tempat Wisata Salju di Bandung: Siapa Bilang di Musim Kemarau dan Hujan Tak Ada Salju? di Bandung Ada Sob!
2. Sering tidur diatas jam 12 malam
Ciri kedua orang sulit terkena santet, yaitu orang yang tidurnya diatas jam 12 malam.
Sebab pengaruh suatu ilmu (santet atau pelet) akan lebih mudah merasuk ketika orang yang ditujukan tertidur lelap.
Jika masih terjaga hingga malam hari kemudian digunakan waktunya untuk ibadah.
Maka orang tersebut, akan terhindar dari ilmu santet atau pelet.
Ada juga cara lain yang dipercaya dapat menangkal ilmu hitam (santet atau pelet) yaitu dengan sengaja bangun pada jam 12 malam kemudian mengencingi halaman rumah.
Namun, yang melakukan hal ini haruslah kepala rumah tangga di rumahnya.
Baca Juga: Senjata Makan Tuan, Sihir dan Santet akan Kembali Pada Pengirimnya, Cukup Baca Doa ini 3 Kali Agar Terlindungi
3. Mempunyai kebiasaan tidur di lantai
Ciri ketiga adalah orang yang tidurnya di lantai.
Tapi tidak di atas ranjang melainkan hanya beralaskan tikar dan jarak antara bumi dan badan tidak sampai sejengkal.
Sebab kebanyakan ilmu hitam (santet atau pelet) akan netral bila mengenai bumi.
Sehingga tidak akan mempan bila tidur dekat dengan tanah.
Bahkan banyak orang yang sengaja tidur hanya beralaskan tikar agar tidak mudah diserang ilmu hitam (santet atau pelet).
Baca Juga: Kemana Tim Persib Bandung Saat Jeda Latihan? Ini yang Dilakukan Milla, Nick Kuipers, Ezra Walian, Daisuke Sato
4. Orang yang mempunyai pagar gaib
Ciri ke empat yaitu orang yang mempunyai pagar gaib.
Pagar gaib itu sendiri adalah Bilangnya tak kasat mata yang berfungsi untuk melindungi diri, dari berbagai macam bahaya termasuk santet, pelet dan lain sebagainya.
Sarana pagar gaib banyak macamnya contohnya jimat rajah pagar gaib, jimat ini secara khusus diritualkan sebagai media menangkal serangan ilmu hitam (santet atau pelet).
Terlebih dahulu akan diritualkan atau diselaraskan dengan nama dan tanggal lahir.
Baca Juga: Preman Pensiun 7 Episode 3 di RCTI, Kang Cecep Jemput Kang Gobang di Penjara, Saep Beraksi di Pasar
Itulah 4 ciri orang yang sulit terkena ilmu hitam baik itu santet, guna-guna dan lainnya. ***
