Beberapa saat Miftah dan keempat temannya didampingi kakek berada di tempat tersebut. Kakek dengan seksama menjelaskan mengenai keberadaan Batu Belah tersebut.
Tidak lama dari itu mereka memutuskan untuk turun, namun tiba-tiba saja kabut kembali turun dan menutupi area tersebut.
Tiba-tiba terdengar suara kuda di tengah-tengah gelapnya kabut tersebut. Saat itu kakek menyuruh mereka untuk jongkok.
Mengikuti instruksi dari kakek, mereka pun jongkok kurang lebih selama 15 menit yang membuat mereka sedikit merasa begal. Tidak lama dari itu suara kuda pun menghilang dan mereka melanjutkan perjalanan.
Sebelumnya mereka tadinya hendak menuju Curug Ci Putri, namun karena aksesnya ditutup akhirnya mereka pun kembali ke gubuk milik si kakek.
Disana mereka menanyakan kepada si kakek mengenai kejadian yang mereka alami tadi saat diselimuti kabut dan mendengar suara kuda.
“Dulu pernah ada seorang pendaki yang kaya nantang gitu saat turun kabut dan ada suara kuda dia malah berdiri dan akhirnya dia hilang,” terang kakek.
“Teman-temannya khawatir dan minta tolong. Akhirnya kakek bantu dan orang tersebut kembali dalam keadaan linglung,” pungkas si kakek.