KABAR DETIK INI: Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Terus Bertambah Kini Jadi 182 Orang, Berikut Ini Infonya

- 2 Oktober 2022, 12:54 WIB
 Kabar terbaru tragedi mencekam di Kanjuruhan, pasca Arema FC kalah 2-3 oleh Persebaya Surabaya, jumlah korban meninggal dilaporkan terus bertambah. Kini jumlah korban meninggal menjadi 182 orang
Kabar terbaru tragedi mencekam di Kanjuruhan, pasca Arema FC kalah 2-3 oleh Persebaya Surabaya, jumlah korban meninggal dilaporkan terus bertambah. Kini jumlah korban meninggal menjadi 182 orang /Twitter/@TheInsiderPaper/

DESKJABAR - Tragedi menyeramkan terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, pasca pertandingan BRI liga 1, Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu, 1 Oktober 2022.

Dilaporkan 127 meninggal dunia pada pagi tadi, Minggu, 2 Oktober 2022.

Jumlah itu termasuk polisi dan balita. Namun kebanyakan dari supporter Aremania yang meninggal dunia.

Tak menutup kemungkinan juga ada diantaranya, supporter Persebaya atau Bonex yang mengalami luka bahkan sampai meninggal dunia.

Baca Juga: Polda Jabar Batalkan Laga Persib vs Persija Hari Ini, Imbas Tragedi Stadion Kanjuruhan Arema FC vs Persebaya

Namun terkait hal ini belum dilaporkan data pastinya.

Sementara laporan pagi itu, selain data 127 orang meninggal dunia, dilaporkan sebanyak 180 orang masih dalam perawatan di rumah sakit.

Menjelang siang tadi didapatkan data bahwa jumlah korban meninggal atas insiden kerusuhan di Kanjuruhan ini terus bertambah.

Dilaporkan jumlah korban menjadi 129 orang. Hal itu seperti diutarakan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indah Parwansa.

Baca Juga: Laga Persib vs Persija BRI Liga 1 Ditunda, Pasca Bencana di Kanjuruhan Malang Jatim, Tiket Bobotoh tak Hangus

"Innalilahiwainailaihirajiun, bangsa Indonesia sedang berduka," kata Khofifah saat jumpa pers dengan wartawan, Minggu, 2 Oktober 2022.

Khofifah menyarankan hal ini agar menjadi pembelajaran bagi semuanya.

Kemudian Khofifah juga menekankan himbauan kepada para petugas agar membantu mengidentifikasi para korban jiwa tersebut karena dimungkinkan akan terus bertambah.

Khawatirnya lagi, ada juga korban yang belum teridentifikasi jenazahnya karena tidak membawa data, sehingga sulit untuk dikenali.

Baca Juga: KRONOLOGI LENGKAP Tragedi Kanjuruhan, Ricuh Arema FC vs Persebaya, Ini Isi Laporan Kapolda Jatim ke Kapolri

"Ada yang mengirim ke RS Syaiful Anwar dan disiapkan tindakan karena memang mengalami luka berat dan saya ingin menyampaikan khusus ditangani RS Syaeful Anwar semuanya tanggungan Pemprov Jatim," kata Khofifah.

Sementara itu, berdasarkan laporan dari Aremania bahwa kini jumlah laporan meninggal dunia sudah didapatkan data terbarunya, per siang, 2 Oktober 2022.

Hal tersebut seperti diinformasikan Aremania mengumumkan dalam media sosial Twitternya dengan akun @Arema FC

"Data terkumpul korban jiwa mencapai 182 orang. Kami masih terus membantu proses rekapitulasi dan verifikasi terutama korban tanpa identitas yang jumlahnya terus bertambah," tulis akun @Arema FC tersebut.

Baca Juga: Korban Tewas Kerusuhan Suporter di Kanjuruhan Dikabarkan Terus Bertambah Jadi 153, Raffi Ahmad Turut Berduka

Diberitakan sebelumnya, insiden kericuhan terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu, 1 Oktober 2022 malam.

Kericuhan dipicu oleh kekalahan Arema FC atas Persebaya, 2 - 3.

Aremania tak terima karena merasa kecewa dan mengamuk. Mereka turun ke lapangan dan membuat rusuh.

Mereka menyerang pemain dan official. Mereka juga menyerang polisi dan merusak fasilitas di stadion.

Baca Juga: Total Korban Arema vs Persebaya 129 Orang Tewas di Kanjuruhan Malang, Presiden Jokowi Liga 1 DIhentikan

Selain merusak fasilitas stadion, Aremania juga merusak mobil polisi. Didapatkan total belasan mobil polisi rusak beberapa diantaranya karena dibakar.

Karena kericuhan tak terbendung, akhirnya polisi menembakan gas air mata ke arah stadion.

Tentu gas air mata membuat perih. Aremania yang jumlahnya puluhan ribu itu berhamburan berlarian keluar.

Mereka berdesak-desakan. Adapula yang terinjak injak.

Baca Juga: Aparat Keamanan 'Mengaku' Menembakkan Gas Air Mata di Kanjuruhan, tetapi Bertentangan dengan Regulasi FIFA

Beberapa diantaranya lari ke suatu tempat, dan mereka mengalami sesak nafas. ***

Editor: Syamsul Bachri

Sumber: Twitter Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah