DITANGKAP di Lemari Pakaian, Detik-Detik Penangkapan DN Aidit, Tokoh Sentral Dibalik Peristiwa G30S PKI

- 29 September 2022, 08:18 WIB
Foto saat pasukan tentara berhasil menangkap buronan G30S PKI yang juga Ketua  Komite PKI DN Aidit
Foto saat pasukan tentara berhasil menangkap buronan G30S PKI yang juga Ketua Komite PKI DN Aidit /harapanrakyat.com/ist/net/

DESKJABAR – Pasca peristiwa kelam G30S PKI pada 30 September 2022 berhasil ditumpas, perburuan pentolan atau tokoh sentral PKI, termasuk Dipa Nusantara atau DN Aidit pun dimulai.

Banyak hal menarik dalam upaya detik-detik penangkapan DN Aidit, termasuk saat malam itu DN Aidit ditangkap dari persembunyiannya di dalam lemari pakaian.

Sebuah versi mengatakan, tanpa proses pengadilan, DN Aidit pun usai ditangkap kemudian ditembak mati di mayatnya dimasukkan ke dalam sumur tua di sebuah kebun pisang.

Baca Juga: JABATAN Terakhir 6 Jenderal TNI AD dan 1 Perwira Menengah Korban G 30 S PKI, Jenderal Nasution Berhasil Kabur

Ini sebagai tindakan balas dendam atas ulah biadab PKI yang tekah menembak mati 6 jenderal TNI AD dan 1 perwira menengah, yang kemudian mayat mereka dibuang ke Lubang Buaya pada peristiwa G30S PKI.

DN Aidit dikenal sebagai tokoh sentral dibalik peristiwa G30s PKI pada 30 September 2022 karena dia saat itu menduduki posisi sebagai Ketua Partai Komunis Indonesia atau PKI.

Saat ditangkap, DN Aidit duduk dalam Kabinet Dwikora sebagai Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS).

Usai gerakan G30S PKI dinilai gagal total, para pentolan PKI, termasuk DN Aidit, melairkan diri ke berbagai daerah di Jawa Tengah dan Yogjakarta.

Mengutip dari majalan ABRI Senakatha tahun 1992, untuk menangkap buronan DN Aidit, Jenderal Soeharto kemudian menginstruksikan operasi militer yang dipimpin Komandan Brigade Infantri IV Kostrad, Kolonel Jasir Hadibroto.

Baca Juga: Tak Disangka, Mantan Penyidik KPK Rasamala Aritonang Menjadi Pengacara Ferdy Sambo, Ramai Menuai Kritik

Operasi intelijen pun kemudian dijalankan, dan hasilnya mereka menemukan lokasi sasaran DN Aidit yang berada di sebuah rumah milik Kasim di kawasan Kampung Sambeng, Solo bagian barat.

Operasi penangkapan pun dilakukan pada sekitar pukul 23.00 malam tanggal 22 November 1965.

Saat rumah milik Kasim didobrak, ternyata rumah dalam keadaan kosong. Meski seluruh penjuru rumah sudah diperiksa, tentara tak menemukan seorang pun di dalamnya.

Mereka menyangka bahwa DN Aidit berhasil melarikan diri sebelum operasi penangkapan dilakukan. Namun pihak intelijen yakin bahwa sasaran mereka masih berada di dalam rumah.

Tentara pun kemudian melakukan interogasi terhadap Kasim si pemilik rumah.

Saat Kasim kembali di bawah ke rumah tersebut, dia kemudian memberitahukan tempat rahasia.

Baca Juga: Segera Dibangun Jalan Tol Khusus Truk Angkutan Tambang Parung Panjang dan Rumpin Kabupaten Bogor!

Setelah lemari digeser, ternyata dibaliknya ada ruangan rahasia berupa lemari pakaian.

DN Aidit saat itu bersembunyi di balik pakaian-pakaian yang tergantung di dalam lemari rahasia tersebut.

Usai ditangkap, Pimpinan PKI tersebut kemudian dibawa ke Loji Gandrung, tempat peristirahatan tentara AD.

Jasir Hadibroto tak pernah menceritakan soal kematian DN Aidit setelah berhasil ditangkap pasukan tentara.

Namun sebuah versi menyebutkan bahwa usai ditangkap, sesuai perintah Jenderal Soeharto, Jasir Hadibroto kemudian membawa DN Aidit ke sebuah sumur tua di tengah kebun pisang yang sangat lebat dan jauh dari pemukiman.

Baca Juga: Literasi Sunda Masa Lalu Melalui Edukasi Rumah Panggung dan Bercocok Tanam, Ada di Kampung Kawangi Sumedang

Saat akan dibawa ke sumur tua, Jasir Hadibroto mengatakan kepada DN Aidit bahwa dia akan dihukum mati di tempat seperti para jenderal dihukum mati dan mayatnya dibuang ke dalam lubang.

Di dekat sumur tua itu, DN Aidit ditembak mati oleh pasukan tentara dan mayatnya dibuang ke dalam sumur tua tersebut.

Versi lain menyebutkan, setelah ditembak mati, jasad DN Aidit kemudian dibakar dan abunya dibuang ke dalam sumur tua di kebun pisang tersebut.

Kematian DN Aidit dihari itu menandai pelariannya hampir selama 2 bulan setelah rencana mereka melakukan G30S PKI gagal total dan berhasil ditumpas  tentara di bawah komando Jenderal Soeharto.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: Berbagai Sumber Senakatha


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x