Jembatan Jurug Lama hanya bisa dilalui kendaraan roda dua, pesepeda, dan juga pejalan kaki.
Jika malam tiba, kondisi jembatan lebih gelap karena minim penerangan dibandingkan dua jembatan baru di sisi selatan.
Usia jembatan Jurug Lama yang sudah sangat tua, diyakini oleh masyarakat setempat menyimpan deretan kisah misteri.
Konon di jembatan ini kerap digunakan sebagai tempat bunuh diri, lokasi menghanyutkan abu kremasi, ari-ari, hingga pusaka buangan ataupun barang mistis lainnya.
Salah satu kesan yang membuat jembatan Jurug Lama terkesan misterius adalah adanya kembang tabur di area jembatan tersebut.
Kembang tabur tersebut dimaksudkan untuk mengenang abu jenazah yang dilarung di Sungai Bengawan Solo. Namun ada juga yang sengaja menaburkan bunga untuk mengingat korban tenggelam di sungai yang jasadnya tidak ditemukan.
Cerita misteri lainnya yaitu, tentang sosok onggo inggi hingga gundul pringis kerap muncul di area jembatan tua ini.
Gundul pringis merupakan sosok yang sering menampakkan wujudnya kepada warga setempat, berupa batok kepala berambut yang berserakan di tepian sungai Bengawan Solo.