“Sebab, makanan yang diberikan pada sesajen adalah yang enak-enak kesukaan manusia, seperti ayam bakar, buah-buahan, kopi, jajanan pasar, dsb, dan itulah juga kesukaan para jin kafir, dkk,” ujar Ustadz Muhammad Faizar.
Dalam tampilan, disebutkan Ustadz Muhammad Faizar, bahwa ada beda tampilan antara jin Muslim dan jin kafir atau fasik.
Para makhluk jin Muslim, diterangkan, dalam kemunculannya tidak menampilkan dirinya sebagai hantu yang familiar, misalnya di Indonesia seperti setan kuntilanak, setan pocong, genderuwo, sundel bolong, dsb.
“Tampilan berikut jejak-jejaknya para jin Muslim itu abstrak dan tidak terlihat,” terang Ustadz Muhammad Faizar.
Bahkan, para jin Muslim akan bersaksi terhadap seseorang yang melantunkan adzan.
Karena itu, Ustadz Muhammad Faizar juga mencontohkan, ketika seseorang sedang naik gunung, kemudian tiba-tiba melihat penampakan atau ingatan menjadi blank, mendengar suara-suara gaib, bagusnya kita melantunkan adzan sekeras-kerasnya.
“Itu akan membuat efek-efek ilusi yang dimunculkan para jin menjadi lenyap,” terang Ustadz Muhammad Faizar. ***