Amalan 1 Muharram, BENARKAH Puasa Akhir dan Awal Tahun Seperti Ibadah 50 Tahun, Ini Kata Buya Yahya

- 29 Juli 2022, 03:00 WIB
Buya Yahya saat menyampaikan ceramah tentang amalan di bulan Muharram dan mengingatkan adanya riwayat riwayat palsu./ kanal Al-Bahjah TV.
Buya Yahya saat menyampaikan ceramah tentang amalan di bulan Muharram dan mengingatkan adanya riwayat riwayat palsu./ kanal Al-Bahjah TV. / Al Bahkan TV/

DESKJABAR - Sekitar 2 hari lagi kaum muslim akan meninggalkan tahun 1443 Hijriah dan akan memasuki 1 Muharram 1444 Hijriah.

1 Muharram disebut juga Tahun Baru Islam dan tahun baru 1444 Hijriah tahun ini bertepatan pada Sabtu 30 Juli 2022.

Bagi kaum muslim pada bulan Muharram diyakini banyak amalan-amalan yang bisa dilakukan sesuai sunnah Rasulullah SAW.

Baca Juga: Akan Terjadi Fenomena Hujan Meteor Hiasi Langit Malam, Di Akhir Juli 2022

Meski begitu, sejatinya kita memahami dan mengetahui lebih jauh tentang amalan-amalan apa saja yang disunnahkan Rasulullah SAW.

Jangan sampai kita keliru mahami atau mendapati informasi tentang mana amalan yang dianjurkan Rasulullah SAW dan mana yang bukan dan hanya dinisbatkan seseorang kepada Nabi SAW.

Bahkan kita harus hati hati dan waspada karena banyak riwayat riwayat palsu yang tidak jelas sandarannya.

"Kita perlu berwaspada karena ada musuh musuh yang mencari celah dan ingin membuat permusuhan sehingga ada amalan amalan yang kita harus sadar dan waspada. Sandarannya gak benar bahkan ada riwayat palsu dan gak perlu kita ambil," ungkap Buya Yahya dalam sebuah ceramahnya beberapa waktu lalu.

Ajakan kewaspadaan dan kehati hatian tersebut disampaikan Buya Yahya saat menjawab pertanyaan seorang jamaah sebagaimana dikutip DeskJabar dari Kanal Al-Bahjah TV berjudul "Adakah amalan 1 Muharram, Puasa Akhir Tahun dan Awal Tahun? - Buya Yahya Menjawab" diunggah 2 tahun lalu.

Jamaah tersebut bertanya kepada Buya Yahya tentang 2 hal.

Pertama, ada yang mengatakan barangsiapa berpuasa di akhir tahun atau pada 30 Zulhijjah dan digabungkan dengan 1 Muharram maka pahalanya seperti ibadah 50 tahun?

Baca Juga: Kondisi Istri TNI Korban Penembakan di Semarang, Rina Wulandari Jalani Operasi Kedua di RS Kariadi Semarang

Kedua, ada yang mengatakan amalan khusus di 1 Muharram yaitu membaca Ayat Kursi diawali membaca Bismillahirrahmanirrahim sebanyak 360 kali dan menulis Basmallah 113 kali dan waktunya dimulai dari waktu Maghrib malam 1 Muharram dan berakhir pada Ashar.

"Apakah benar amalan puasa dan alaman bacaan bacaan tersebut?", tanya jamaah.

Menurut Buya Yahya, banyak riwayat yang disusupkan pada Islam namun banyak umat yang mempercayainya.

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon itu menjelaskan bahwa amalan puasa akhir tahun dan awal tahun yang dapat menghapus dosa adalah riwayat bohong.

Karena menurutnya istilah awal tahun dan akhir tahun dimulai saat Sayidina Umar Bin Khatab bukan jaman Nabi.

"Yang mencetuskan awal tahun baru adalah Sayidina Umar, Khalipah Umar bin Khatab. Ini membuktikan banyak riwayat palsu yang digemari dan disenangi," kata Buya Yahya.

Sementara untuk amalan yang dapat dilakukan di bulan Muharram kata Buya Yahya cukup pegang hadist sohih yang artinya "Puasa yang lebih baik setelah bulan Ramadhan adalah puasa di Bulan Muharram".

"Ini sudah cukup tak usah lagi pake riwayat riwayat palsu atau riwayat aneh. Jadi tentang masalah amalan puasa awal tahun dan akhir tahun gak dibenarkan," tegasnya.

Adapun tentang membaca ayat kursi dan amalan amalan lainnya menurut Buya Yahya sejauh sipatnya ajakan atau himbauan seseorang atau ustadz kepada santrinya itu hal bagus dan baik asalkan jangan dinisbatkan kepada Nabi SAW.

Baca Juga: 5 Tempat Wisata GRATIS di Bekasi, Bisa Healing Minim Budget Bareng Keluarga Sambil Foto di Spot Instagramable

"Kalau ada orang mengatakan wahai santriku bacalah Yasin 16 kali itu gak masalah dan bagus asal jangan ngomong Rasulullah menganjurkan begini. Gak boleh menisbatkan kepada Nabi," ujarnya.

Di akhir ceramah Buya Yahya kembali mengingatkan bahwa puasa yang bagus setelah puasa Ramadhan adalah di bulan Muharram dan diantara bulan Muharram ada satu hari istimewa yakni 10 Muharram atau asyura.

Seperti diketahui pada 10 Muharram adalah hari berpuasanya orang orang Yahudi.

Oleh karenanya kata Buya Yahya akan lebih hebat lagi bila ditambah tanggal 9 dan bila tak sempat maka lakukan di tanggal 11 dan lebih untung bila dilakukan 3 hari yakni 9,10 dan 11 Muharram sehingga pahalanya dobel.

"Pahala tanggal 9 berbeda dengan Yahudi, tanggal 10 asyura dan tanggal 11 biar (genap) menjadi tiga hari dalam satu bulan. Istimewa. Tapi kalau riwayat aneh aneh tolong dihindari," ujar Buya Yahya.***

Editor: Yedi Supriadi

Sumber: Al Bahjah TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah