"Meteor Ini berawal dari gugusan debu komet 169P/NEAT yang berpapasan dangan bumi," ungkap Thomas
"Debu-debu komet yang berukuran kecil memasuki atmosfer bumi lalu terbakar menyampaikan seperti bintang jatuh." Kata Thomas
"Walau secara Jumlah meteor Ini sedikit, kadang-kadang hujan meteor terang Dari sisa-sisa komet yang berukuran lebih besar * tambahnya
Sementara hujan meteor Delta-Aquarids dapat diamati pada tanggal 29 - 30 Juli mulai pukul 23.00 WIB diufuk Timur dan akan mengalami puncaknya pada pukul 02.00 WIB Di langit Selatan.
"Hujan meteor Ini mengjasilkan belasan meteor per jam. Debu komet 96P/Machholz diduga menjadi sumber hujan meteor Ini." Lanjut Thomas.
Ditambahkan Thomas bahwa gabungan dua hujan meteor Di langit Selatan menjadi Daya tarik Yang langka Bagi pengamat langit di Indonesia.
Dengan kondisi kemarau dan tanpa gangguan cahaya bulan ini membuat pengamatan hujan meteor kali Ini lebih menarik.
Untuk mengamati fenomena hujan meteor Ini bisa dimulai dengan memilih tempat Yang tidak Ada gangguan cahaya lampu dan luas pandang ke arah langit Selatan tidak terganggu pohon atau bangunan.
Untuk melihat meteor Ini lebih baik tanpa bantuan alat, Karena Mata asli mempunyai Medan pandang Yang lebih luas .