TAHUN BARU ISLAM 1444 H Sudah di Depan Mata, Umat Islam Bersiap Laksanakan PUASA TASUA-ASYURA 9-10 MUHARRAM

- 26 Juli 2022, 22:26 WIB
Ada satu hal yang unik pada bulan Muharram ini, dimana ada satu hari yang dianggap istimewa bukan hanya oleh umat Islam saja.
Ada satu hal yang unik pada bulan Muharram ini, dimana ada satu hari yang dianggap istimewa bukan hanya oleh umat Islam saja. /

DESKJABAR – Bulan Muharram 1444 H akan segera tiba. Kalender Hijriyah yang selama ini digunakan sebagai acuan umat Islam melakukan berbagai macam ibadah akan memasuki tahun baru.

Ada satu hal yang unik pada bulan Muharram ini, dimana ada satu hari yang dianggap istimewa bukan hanya oleh umat Islam saja.

Hari tersebut bertepatan dengan tanggal 10 Muharram yang mana dikenal dengan sebutan hari Asyura.

Umat manusia khususnya umat Islam, kristen dan yahudi adalah yang mengagungkan hari Asyura tersebut.

Digabungkannya hari Asyura karena diyakini pada hari tersebut telah terjadi peristiwa besar yang menimpa kepada beberapa nabi.

Baca Juga: 9 Wisata PANTAI PASIR PUTIH ANYER BANTEN, Instagramable, SPOT FOTO PALING EKSOTIS untuk Sunrise dan Sunset

Dalam beberapa keterangan dikatakan jika pada hari tersebut Adam sebagai nenek moyang manusia diterima taubatnya oleh Allah SWT.

Dikatakan pula jika pada hari tersebut nabi Nuh telah diselamatkan Allah dari peristiwa air bah yang mengakibatkan sebagian besar umatnya tenggelam.

Pada hari itu pula dikatakan jika nabi Ibrahim dilahirkan dan juga nabi Yakub disembuhkan dari sakit butanya.

Nabi Yusuf pun yang mendapatkan perlakuan zalim dari saudaranya yang membuangnya ke dalam sumur diselamatkan pada hari itu.

Peristiwa dikejarnya Musa oleh Firaun pun diyakini terjadi pada hari itu dimana nabi Musa diselamatkan oleh Allah sedangkan Firaun ditenggelamkan.

Kemudian peristiwa lainnya adalah yang terjadi pada nabi Daud yang diterima taubatnya.

Baca Juga: Viral, 9 WAHANA WISATA INSTAGRAMABLE DUSUN SEMILIR SEMARANG, Super Luas, Nomor 1 Bikin Betah Tinggal Selamanya

Peristiwa ditelannya nabi Yunus oleh ikan paus hingga diselamatkannya oleh Allah SWT terjadi pada 10 Muharram juga.

Kemudian dilahirkannya nabi Isa dan diangkatnya ke langit pun diyakini terjadi pada tanggal yang sama.

Kemudian nabi Muhammad pada hari itu dimuliakan oleh Allah SWT dengan diampuninya dari segala dosa perdosaan baik yang pernah dilakukan di masa lalu ataupun yang akan datang.

Selain hal-hal di atas masih banyak keyakinan di masyarakat pada hari tersebut telah terjadi peristiwa besar yang lainnya pula.

Namun keterangan yang telah jelas dikatakan dalam sebuah hadits bahwa pada hari itu nabi Nuh telah diselamatkan oleh Allah SWT dalam peristiwa air bah.

Dalam Al-Qur’an surat Hud ayat ke-44 Allah SWT berfirman:


وَقِيلَ يَا أَرْضُ ابْلَعِي مَاءَكِ وَيَا سَمَاءُ أَقْلِعِي وَغِيضَ الْمَاءُ وَقُضِيَ الْأَمْرُ وَاسْتَوَتْ عَلَى الْجُودِيِّ وَقِيلَ بُعْدًا لِلْقَوْمِ الظَّالِمِينَ

Dan difirmankan: “Hai bumi telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah,” dan air pun disurutkan, perintah pun diselesaikan dan bahtera itu pun berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan: “Binasalah orang-orang yang zalim.” Q.s. Hud:44

Ayat di atas menjelaskan tentang peristiwa yang terjadi pada masa kenabian nabi Nuh As, dimana pada saat itu nabi Nuh yang sudah berdakwah selama ratusan tahun mendapati umatnya tidak mau beriman kepada Allah SWT.

Hanya segelintir orang yang beriman kepada Allah SWT dan mengikuti ajaran yang dibawa oleh nabi Nuh As.

Pada saat itu atas izin Allah terjadilah peristiwa yang dikenal dengan sebutan peristiwa air bah atau pula dikenal sebagai peristiwa bahtera nabi Nuh.

Nabi Nuh yang diperintahkan Allah untuk membuat sebuah kapal besar di atas gunung akhirnya selamat dari peristiwa tersebut beserta beberapa pengikutnya dan juga binatang-binatang yang diselamatkan.

Berkenaan dengan 10 Muharram dikatakan sebagai hari Asyura yang ada hubungannya dengan peristiwa yang terjadi pada masa nabi Nuh tersurat dalam sebuah hadits shahih yang berasal dari riwayat imam Ahmad yang berbunyi:


عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ، قَالَ: مَرَّ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم بِأُنَاسٍ مِنَ الْيَهُودِ قَدْ صَامُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ، فَقَالَ: …وَهَذَا يَوْمُ اسْتَوَتْ فِيهِ السَّفِينَةُ عَلَى الْجُودِىِّ، فَصَامَهُ نُوحٌ وَمُوسَى شُكْرًا لِلَّهِ تَعَالَى…

Dari Abu Hurairah, ia berkata, “Nabi saw. melewati beberapa orang Yahudi, sungguh mereka shaum hari Asyura, mereka berkata, ‘…Ini adalah hari di mana perahu itu (Nuh) berlabuh di atas bukit Judi, lalu Nuh dan Musa melaksanakan shaum hari itu sebagai rasa syukur kepada Allah…’ HR. Ahmad. 

Melalui hadits di atas kita setidaknya bisa mengetahui bahwa hari tersebut telah terjadi peristiwa besar yang dialami oleh nabi Nuh yang akhirnya diselamatkan oleh Allah SWT.

Redaksi hadits di atas hanya sebagian penggalannya saja, dimana dalam kelengkapan haditsnya dikatakan jika Rasulullah SAW merasa umat Islam lebih berhak atas nabi Nuh As.

Oleh karena itu umat Islam melaksanakan puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram.

Untuk membedakannya dari puasa yang dilakukan oleh orang Yahudi maka Rasulullah SAW berencana pada tahun berikutnya untuk melaksanakan puasa mulai dari tanggal 9.

Peristiwa tersebut disebut dengan sunnah hammiyah yang mana merupakan sunnah yang sudah direncanakan oleh Rasulullah SAW namun beliau tidak sempat melaksanakannya.

Demikianlah sedikit sejarah mengenai puasa Asyura yang akan dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram dan diawali tanggal 9 Muharram (Tasua-Asyura).

Selain peristiwa di atas dalam hadits lain juga dijelaskan mengenai tanggal 10 Muharram yang berhubungan dengan peristiwa yang terjadi pada nabi Musa yang diselamatkan dari kejaran Firaun.

Dan terdapat pula sebuah redaksi hadits yang didalamnya tersirat bahwa umat Nasrani pun ikut merayakannya (terjadi peristiwa diangkatnya nabi Isa).***

Editor: Sanny Abraham

Sumber: sigabah.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x