Ternyata Begini Kisah Penari KKN di Desa Penari Menurut Om Hao: Bukan Ditumbalkan untuk Badarawuhi!

- 30 Mei 2022, 11:40 WIB
 Om Hao beserta tim melakukan penelusuran ke desa tempat terjadinya kisah nyata film KKN di desa penari
Om Hao beserta tim melakukan penelusuran ke desa tempat terjadinya kisah nyata film KKN di desa penari /tangkap layat YT/

DESKJABAR- Film KKN di Desa Penari hingga kini masih menjadi sorotan publik. Kisah nyata dari film KKN di desa penari juga menarik minat para ahli metafisika, seperti Om Hao.

Om Hao merupakan seorang sejarawan, yang juga aktif sebagai Youtuber dalam kanal Kisah Tanah Jawa. Tak hanya sejarawan, Om Hao adalah pakarnya ilmu metafisika dan memiliki mata batin.

Ia sering kali menyampaikan sejarah yang terjadi melalui penglihatan mata batinnya disertai dengan ilmu metafisika yang ia miliki, sehingga dapat di pahami dengan mudah oleh khalayak ramai.

Bukan kali pertama Om Hao membahas mengenai KKN di desa penari, kali ini di kanal youtubenya yang di unggah pada 27 mei 2022. Om Hao melakukan penulusuran langsung ke lokasi asli KKN di desa penari.

Baca Juga: Doa Melihat Perempuan Lengkap Arab Beserta Artinya, Cara Hindari Dosa Mata

Dalam penelusuran tersebut, Om Hao menjelaskan kisah unik yang mungkin terlewatkan di dalam film KKN di desa penari. Ia juga menyampaikan tujuannya mendatangi tempat terjadinya KKN di desa penari sebagai penyambung lidah.

Menurutnya, tempat KKN di desa penari adalah tempat yang keramat dan sangat suci. Ia berdiri diantara dua batu besar yang diyakini sebagai gapura memasuki dimensi lain yang tak kasat mata.

Melalui penglihatan mata batinnya, Om Hao menjelaskan jika sosok Badarawuhi merupakan penjaga desa tersebut. Ia memiliki kemampuan yang bisa mengubah bentuk menjadi apa saja.

"Sosok Badarawuhi mengubah menjadi 3 bentuk," kata Om Hao.

Baca Juga: Pasar Cikapundung Bandung 'Surga' buat Pecinta Perangkat Audio Vintage Bekas, Pembelinya Ada dari Mancanegara

Sosok yang pertama menyerupai wanita cantik yang dapat mempesona siapa saja, kedua sosok ular, dan yang ketiga sosok setengah ular dan setengah manusia. Dari kepala hingga pinggang manusia, kebawahnya adalah sosok ular besar.

Badarawuhi mengubah bentuk tersebut sesuai dengan maksud dan tujuannya dalam memikat manusia. Dalam kasus KKN di desa penari, Badarawuhi mengubah bentuk karena menyukai salah satu mahasiswa yang KKN serta murka pada ia yang melanggar.

Dalam terawangannya, Om Hao melihat kejadian sebenarnya banyak penari yang masih gadis meninggal setelah melakukan tarian untuk hajatan.

Hajatan berlangsung dengan sangat meriah, sekitar 100 warga desa mengunjungi hajatan tersebut, dan makanan berlimpah. Yang menurut Om Hao, hajatan itu merupakan perayaan terpilihnya kepala desa.

Baca Juga: 13 Kode Redeem FF Baru 30 Mei 2022, Hoki Dapat SG Ungu, M1887 Rapper Underworld, Cara Klaim Burning Lily, Dll

Pesta itu diadakan malam hari, lebih dari jam 10 malam. Yang butuh hiburan tidak semata dari manusia. Tapi dari dimensi astral, yang konon menurut Om Hao tempat keramat tersebut memiliki dua tempat berbeda.

Yakni yang terlihat dan tak terlihat. Sehingga, penari yang ada di golongan tak terlihat (makhluk astral), seringkali merasuki gadis-gadis penari manusia. Hilang kesadaran tetapi tetap menari.

Gadis penari yang rentang usianya dari 14 hingga 16 tahun sebelumnya wajib melakukan ritual mandi di candi dan ketika mandi harus kuat ketika di datangi oleh ular, ular tersebut hanya melingkar badan.

Hingga ular tersebut muncul dalam mimpi dan berujar padanya "ndok cah ayuk, , tak silir regomu. Awakmu manut to," (Anak yang cantik, saya pinjam ragamu. Kamu ikuti saja).

Baca Juga: Dosa Ini Lebih Besar dari Zina, LGBT dan Riba, Sering Dianggap Sepele , Ada yang Melakukannya Setiap Hari

Dari situlah, para penari dirasuki oleh makhluk astral. Fisiknya menari namun arwahnya duduk dan memandangi dirinya menari semalam suntuk saat pagelaran.

"Ketika menari itu, ajaibnya bisa semalam suntuk. Dan setelah itu dia sakit metafisik. karena di sukai oleh Badarawuhi. Hingga terus berada menari di alam gaib," ujar Om Hao

Kata Om Hao, para penari yang sudah menari. Biasanya akan mengalami sakit misterius selama 3 hari, dan dalam 7 hari akan meninggal.

Karena kondisi yang tidak stabil menjadi penyebab kematian.

Gadis-gadis itu tidak ditumbalkan, melainkan karena kondisi fisik yang tidak kuat saat dirasuki oleh Badarawuhi, karena ilmu metafisik yang mereka miliki tidak cukup, bisa dilihat dari umurnya yang masih belia.

Baca Juga: Menakutkan, SUARA GAMELAN MISTIS Film KKN di Desa Penari, Bikin Badarawuhi Menari, Gamelan Asli dari Mana?

Atau karena gadis tersebut disukai oleh Baradarawuhi. Sehingga, ada satu energi (Khodam) yang dimiliki gadis tersebut diambil menyebabkan ia sakit lalu meninggal. Kemudian, arwahnya terus menari untuk menghibur mereka yang tak kasat mata.

"Jadi, menurut saya bukan ditumbalkan. Melainkan ada satu energi atau korin yang ikut terbawa dengan energi astral yang merasuki gadis itu saat ia menari," ungkap Om Hao.

Sama juga dengan warga yang saat itu dirasuki lalu kemudian meninggal. Itu bukan ditumbalkan. Kejadian tersebut dialami oleh seorang gadis berusia 14 tahun yang saat itu menari untuk acara pagelaran.

Hanya saja, warga lain menyalah artikan dan menganggap sebagai tumbal karena setiap orang yang menari pasti akan meninggal.

Baca Juga: Kabar TERBARU Pencarian ‘Eril’ Emmeril Kahn Mumtadz, Partikel Es Jadi Tantangan, Kang Emil Mengawal!

Itulah kisah KKN di desa penari menurut Om Hao, pakar sejarawan juga ahli ilmu metafisik yang memiliki mata batin.***

Editor: Dendi Sundayana

Sumber: YouTube Kisah Tanah Jawa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x