Ini sangat aneh, padahal tiga orang dari mereka sudah sering naik ke Puncak Malabar. Tapi perjalanan malam itu terasa beda.
Mereka merasa tidak mengenali jalan setapak malam itu dan sepertinya itu bukan Gunung Malabar Bandung yang biasa mereka daki.
Dengan penuh keraguan mereka terus berjalan. Mereka mulai tersesat di Gunung Malabar dengan vegetasinya yang lebat dan rapat.
Biasanya, estimasi pendakian Gunung Malabar paling lama empat jam sampai puncak. Tapi hingga jam 11 malam, mereka masih berjalan tak tentu arah.
Empat jam sudah mereka berjalan dengan penuh ketidakpastian, jangankan puncak, pos 4 saja belum mereka temui.
Karena lelah mereka pun memutuskan untuk beristirahat sejenak. Saat beristirahat dekat sebuah batu besar, tiba-tiba tercium bau belerang dan telur yang sudah busuk.
Semua menyadari aroma tersebut, tapi tidak tahu dari mana asalnya. Dan mulai dari situ, perjalanan jauh lebih mencekam dari sebelumnya.
Dalam suasana penuh ketakutan, tiba-tiba mereka berenam mendengar suara seorang laki-laki tua berkata
"Menta Udud Euy.." (Minta Rokok, dong)
Bulu kuduk mereka langsung merinding. Mereka bertatapan satu sama lain. Hanya ada suara, sosoknya tidak ada. Mereka memutuskan untuk segera pergi dari tempat itu.